Legenda Prancis yang Berkarier sebagai Aktor, David Ginola Sempat jadi Penyerang Andal Les Blues
Artikel ini tentang sosok Legenda Prancis yang Berkarier sebagai Aktor, David Ginola Sempat jadi Penyerang Andal Les Blues
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Publik sepak bola tempo dulu tentu mengingat penyerang Prancis David Ginola yang menjadi andalan Les Blues di era medio 1980-an hingga awal 2000-an.
David Ginola merupakan seorang pemain sepak bola yang juga berkarier sebagai aktor model, dan pakar sepak bola.
Dia merupakan pemain Prancis kelahiran 25 Januari 1967 yang bermain paling lama bagi Paris Saint-Germain, yakni 10 musim.
Ginola bermain sepak bola selama sepuluh musim di Prancis sebelum pindah dari Paris Saint-Germain ke Newcastle United di Liga Utama Inggris pada Juli 1995.
Ia terus bermain di Liga Utama untuk Tottenham Hotspur, Aston Villa dan Everton sebelum pensiun pada 2002 Di level internasional, ia membuat 17 penampilan dengan mencetak tiga gol untuk tim nasional Prancis antara tahun 1990 dan 1995.
Ginola bermain di level klub untuk Toulon (1985–88), RC Paris (1988–90), Brest (1990–92), Paris Saint-Germain (1992–95), Newcastle United (1995–97), Tottenham Hotspur (1997 –2000), Aston Villa (2000–2002) dan Everton (2002).
Ginola membuat penampilan senior pertamanya untuk Sporting Toulon saat berusia 18 tahun.
Dia bermain 14 kali di musim pertamanya, dan pada 1986 dia menjadi pemain reguler di susunan pemain Toulon.
Pada tahun 1988, ia pindah ke RC Paris, di mana ia bertahan sampai menandatangani kontrak dengan Brest pada tahun 1990.
Di sana, ia mulai mengesankan dengan gaya permainannya yang flamboyan.
Pada tahun 1991, ia memainkan peran penting dalam kemenangan penting melawan Paris Saint-Germain, yang akhirnya mengontraknya.
* Karier di Paris Saint-Germain
Ginola bergabung dengan Paris Saint-Germain pada Januari 1992.
Dia dengan cepat beradaptasi dengan klub dan menjadi favorit penggemar yang terkenal karena sentuhan dan kecepatan pertamanya yang elegan.
Popularitasnya tidak mengalami konsekuensi apapun, bahkan ketika ia mengakui bahwa ia mendukung rival Paris Saint-Germain Olympique Marseille sebagai anak laki-laki dan bahwa ia akan bergabung dengan mereka daripada PSG.
Dalam musim penuh pertamanya (1992–93), Ginola memenangkan Coupe de France (mencetak gol di final) dan mencapai semi-final Piala UEFA.