Ini Kata PLN Mengapa Listrik di Tanjab Barat Sering Mati

Hampir setiap hari jaringan listrik di Tanjab Barat selalu padam. Tapi apa penyebabnya?

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
zoom-inlihat foto Ini Kata PLN Mengapa Listrik di Tanjab Barat Sering Mati
Tribunjambi/Danang
Manager PLN Rayon Kuala Tungkal, Rizky

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Hampir setiap hari jaringan listrik di Tanjab Barat selalu padam.

Banyak masyarakat sering merasa kesal karena kondisi listrik yang tidak stabil.

Tapi apa penyebab sebenarnya listrik di Kabupaten Tanjabbar tidak stabil?

Manager PLN Rayon Kuala Tungkal, Rizky akhirnya menjawab pertanyaan dan keluhan masyarakat tersebut.

Ia mengatakan tidak stabilnya listrik di Tanjabbar karena Kondisi listrik di Tungkal ini masih numpang dan beli ke Tanjung Jabung Power (TJP) dan Purwodadi.

"Kita ada 2 IPP (Independent Power Producer) yaitu di TJP sama Purwodadi, untuk ulu itu ada 2 Excess Power yaitu PT DAS di Taman Raja sama PT Lontar Papylus LPPPI di Tebing Tinggi, jadi pada dasarnya sistem kita ini masih lemah, karena sumbernya jauh," jelasnya.

Rizky mengatakan untuk wilayah ulu dan ilir sistem kelistrikannya pisah, ilir batas Senyerang, ulu dari 73 sampai Pelabuhan Dagang, Bantang Asam.

"Kalau Ilir kita TJP, itu menyuplai ke Tungkal, terus ada bantuan sedikit dari PT LPPPI, itu bantuan karena TJP kita lagi bermasalah sehingga tidak bisa maksimal beroperasi," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Larang Ekspor Batu Bara, PLN Jadi Penyebabnya

Untuk TJP dibebani aliran kedalam Kota, Teluk Nilai, Betara, Muntialo.

Selain itu dikatakan Rizky TJP punya tugas untuk menaikan tegangan listrik di Tungkal, jadi kalau misalnya sore habis mati listrik, penormalannya sering drop, itulah tegangan aslinya.

PLN sudah mengajukan untuk sinkornisasi, yaitu menyuplai tegangan untuk mendorong supaya tegangannya naik, tapi itu tidak maskimal.

"Jadi memang perusahaan sudah berusaha, jadi kami menjaga bagaimana tegangan tidak terlalu drop, kadang TJP lagi defisit, tegangan langsung drop. Kalau defisit ada dua pilihan, pilih padam atau tegangan drop, maka kami pilih tegangan drop," ujarnya.

Ia juga menjelaskan kenapa waktu magrib listrik lebih sering padam, ketika adzan pas mau sholat.

"Maghrib itu dimana kondisi masyarakat mulai memakai listrik yang tinggi, ketika beban puncak dia tidak sinkron dengan frekuensi yang di TJP, maka mesin itu padam," jelasnya.

Baca juga: Masuk Grup Neraka, Tim Sepak Bola Tanjabbar Ditarget Masuk 4 Besar di Gubernur Cup 2022

Namun masalah tegangan ini akan teratasi saat Gardu Induk (GI) di Sungai Saren Rampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved