Wawancara Eksklusif

Kado Untuk Provinsi Jambi dari BMKJ, Sebuah Buku Berisikan 65 Tokoh Jambi yang Berada di Luar Jambi

Berita Jambi-Berikut kutipan perbincangan Tribun Jambi bersama Ketua BMKJ Nasional dalam program Wawancara Eksklusif Bersama Tokoh Jambi.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
SAMSUL BAHRI/TRIBUNJAMBI.COM
Kado Untuk Provinsi Jambi dari BMKJ Jambi, sebuah buku berisikan 65 Tokok Jambi yang berada di Luar Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Provinsi dengan slogan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah tapat hari ini, Kamis 6 Januari 2022 berusia 65 tahun. Provinsi Jambi dikenal dengan banyak tokoh pembangunan yang membawa Jambi hingga kondisi seperti saat ini.

Hari ini juga menjadi hari spesial bagi Tribun Jambi karena kedatangan Ketua Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Nasional sekaligus mantan Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol (Purn) Syafril Nursal. Kedatangannya bersama dengan Sekretaris Jenderal, Suarna Dijaya dan rombongan dengan memperkenalkan buku untuk kado Jambi yang berjudul 65 Tokoh Persfektif Pemikiran Membangun Jambi.

Berikut kutipan perbincangan Tribun Jambi bersama Ketua BMKJ Nasional dalam program Wawancara Eksklusif Bersama Tokoh Jambi.

1. Apa kabarnya ini pak? Bisa disampaikan sebelumnya kedatangan kita ke Jambi ini pak, apalagi ini bertepatan dengan HUT Provinsi Jambi ke 65?

Alhamdulillah sehat walafiat. Jadi saya sengaja datang ke Jambi memenuhi undangan dari Provinsi Jambi mewakili masyarakat perantauan Jambi di seluruh Indonesia dan luar negeri, datang kesini mengucapkan selamat ulang tahun kepada Provinsi Jambi yang ke-65, semoga Jambi terus maju dan terus Jaya.

2. Kita akan membicarakan mengenai ini buku 65 tokoh perspektif pemikiran membangun Jambi ini adalah kado spesial di hari ulang tahun Provinsi Jambi. Bisa diceritakan tentang buku ini pak?

Buku ini sengaja ditulis untuk didedikasikan pada ulang tahun Jambi yang ke-65 maka judulnya itu adalah 65 tokoh perspektif pemikiran membangun Jambi. Nah buku ini memang buku yang menurut saya luar biasa dan sangat unik.

Biasanya buku itu kan berisi pemikiran satu atau dua orang tapi bayangkan ini adalah 65 orang, meskipun itu pokok-pokok pemikirannya ya, tetapi tokoh-tokoh yang menulis buku ini, yang mengisi ini adalah tokoh-tokoh yang mempunyai kualifikasi hebat.

Mereka-mereka itu adalah dari akademisi, profesor, doktor, dari politisi dari birokrat juga dari praktisi, TNI Polri Polri, orang-orang yang mempunyai kompetensi khusus dan memang sengaja kita tulis untuk tadi.

Sekali lagi untuk didedikasikan dalam rangka ulang tahun Jambi yang ke-65 dan orang perantauan itu adalah orang-orang yang cinta kepada negerinya. Nah buku itu ditulis karena rasa cinta itu, jadi memang apa ya tidak mempunyai tendensi karena ingin membalas budi kepada negerinya yang sudah membesarkannya.

Apakah dulu karena memang lahir di sini, sekolah di sini, pernah bekerja di jambi, ada ikatan hubungan darah dengan orang Jambi, memang rasa cinta jadi itu isi buku ini.

3. Jadi 65 tokoh ini memang dari Jambi yang berada di luar Jambi ya bahkan juga di luar Indonesia ya?

Jadi dimaksudkan dengan orang Jambi di dalam buku ini di dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga BMKJ nasional itu adalah orang Jambi asli, orang yang mempunyai hubungan darah dengan orang jambi, orang yang pernah barangkali tinggal di Jambi, pernah barangkali bekerja di jambi gitu ya, bahkan orang yang mencintai Jambi dia tidak pernah berada Jambi tapi mempunyai kesan dengan Jambi nah dia termasuklah tokoh itu.

4. Mungkin bisa disampaikan pak, BMKJ ini organisasi seperti apa?

Jadi saya ingin menjelaskan sedikit supaya juga masyarakat tahu bahwa kita di luar provinsi Jambi ini mempunyai organisasi yang namanya Badan Musyawarah keluarga Jambi nasional kita singkat itu BMKJ nasional. Organisasi ini sebenarnya sudah berdiri sejak lama, di tahun 1965 itu sudah anda orang Jambi yang merantau ke Jakarta tapi jumlahnya waktu tidak terlalu banyak. Sehingga hanya ada perkumpulan-perkumpulan. Baru di tahun 1973 lahirlah BMKG yang menjadi anggotanya pertama itu adalah himpunan keluarga Kerinci HKK. Ternyata orang Kerinci jauh dari dulu itu sudah merantau, kemudian ada persatuan wanita Jambi (perwaja) kemudian ada juga persatuan mahasiswa Jambi (permaja) yang menjadi cikal bakalnya dalam perkembangannya terus itu secara bergantian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved