Anggota TNI AD Ditahan
Kepala Sudah Botak, Kolonel P dan Dua Prajurit TNI AD Jalani Rekonstruksi Kasus Nagreg
Tiga prajurit TNI AD yang terlibat kasus kecelakaan sadis di Nagreg, menjalani rekonstruksi
Ketiga tersangka hanya mengenakan sendal jepit dan tangannya diborgol.
Rekontruksi dimulai dari tersangka keluar dari mobil, mengecek Salsabila dan Handi Harisaputra yang digantikan dengan boneka.
Mereka mengangkat dua korban ke dalam mobil. Satu di bagian tengah kabin mobil dan satu lagi di bagian belakang.
Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi kejadian.
Dalam rekonstruksi tesebut, dijaga ketat puluhan anggota polisi militer tampak mengawal.
Rekonstruksi dipimpin oleh penyidik TNI AD, penyidik Mabes TNI, dan Oditur Militer Mabes TNI.
Rekontruksi digelar di dua lokasi berbeda. Satu di Nagreg dan satu lagi di Sungai Serayu, tempat pelaku membuang jasad korban.
Jarak antara Nagreg dengan Jembatan Sungai Serayu sekitar 6 jam perjalanan darat.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, jika rekonstruksi di Nagreg berlangsung lama, maka rekonstruksi di Jembatan Sungai Serayu dilakukan Selasa (4/1/2022).
"Kalau rencana hari Senin rekonstruksi di Nagreg-nya agak lama, untuk rekonstruksi di jembatan Sungai Serayu dilakukan hari Selasa," kata Andika dilansir Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Jenderal Andika Perkasa bilang, pemberkasan kasus ini akan segera selesai.
Pasalnya pihak penyidik akan segera melimpahkan pemberkasan kepada Oditur Militer pada Kamis (6/1/2022).
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kasus ini bermula saat kedua sejoli menjadi korban kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat.
Jasad mereka dibuang di Sungai Serayu, Jawa Tengah oleh tiga anggota TNI AD.
Jenderal Andika Perkasa menyebut, Kolonel P adalah dalang di balik pembunuhan keji yang melibatkan sejoli Handi dan Salsabila.