Mantan Pegawai KPK Jadi ASN
Kapolri Yakin Kemampuan Novel Baswedan Cs Bisa Memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi
Kemampuan Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai KPK lainnya diyakini Kapolri bakal memperbaiki indeks persepsi korupsi di Indonesia
TRIBUNJAMBI.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaruh harapan besar pada Novel Baswedan dan 43 mantan pegawai KPK yang sudah dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri.
Kapolri meyakini kehadiran 44 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Polri bakal membawa perubahan.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo optimistis kerja mantan pegawai KPK sebagai ASN Polri bisa memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.
Hal itu dikatakan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat melantik 44 mantan pegawai KPK di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
"Kami yakin dengan bergabungnya rekan-rekan, kami yakin bahwa Indeks Persepsi Korupsi akan bisa kita perbaiki," ujar mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini.
Untuk diketahui, mantan pegawai KPK yang akhirnya dilantik, mantan Kasatgas Penyidik Novel Baswedan, mantan Kasatgas Penyelidik Harun Al Rasyid, dan eks Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.
Menurut Jenderal Listyo Sigit Prabowo, makin rendah kasus korupsi, maka bakal tercipta iklim investasi yang baik.
Artinya, pertumbuhan ekonomi nasional dapat berjalan dengan baik pula.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo sama sekali tak meragukan rekam jejak para mantan pegawai KPK dalam memberantas korupsi.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo yakin, 44 mantan pegawai KPK bakal memperkuat institusi Polri.
"Kehadiran seluruh rekan-rekan dengan rekam jejak rekan-rekan yang saya tidak ragukan lagi. Saya yakin rekan-rekan akan memperkuat organisasi Polri dalam rangka melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi," ujarnya.
Dari data pada 2020, Indonesia menduduki rangking 102 dalam Indeks Persepsi Korupsi.
Saat peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di KPK, Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia perlu bekerja keras untuk memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi.
Kata Jokowi, capaian Indonesia masih kalah dari negara-negara lain di Asia.
"Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia, ranking indeks persepsi korupsi kita di tahun 2020 juga masih perlu kita perbaiki lagi," ujar Jokowi di Gedung Merah Putih KPK, Kamis.