Berita Tanjabtim

Baru 2 dari 73 Desa di Tanjabtim Sudah Mencairkan Dana Desa dan ADD Tahap III

Berita Tanjabtim-Dari 73 desa yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), baru 2 desa yang melakukan proses pencairan

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
Dok/Manado Tribunnews
Ilustrasi. Dana desa 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Dari 73 desa yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), baru 2 desa yang melakukan proses pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk tahap III, Rabu (8/12/21).

"Dua desa tersebut yakni Desa Simpang Jelita dan Desa Sinar Wajo," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tanjabtim, Berilyan melalui Kabid Pembangunan Desa, Nosa Pranubrata.

Dikatakannya pula, bahwa untuk pencairan tahap II ADD artinya sudah sebanyak 63 desa yang sudah melakukan pencairan tahap II.

"Sedangkan DD tahap II sudah 69 desa yang sudah pencairan, berarti tinggal 4 desa lagi yang belum melakukan pencairan," katanya.

Dijelaskannya, bahwa sebenarnya pada bulan Desember ini pencairan tahap semua desa sudah harus selesai semua.

Namun karena adanya hambatan, sehingga proses pengajuannya menjadi molor. Hal itu dikarenakan pihak desa kewalahan terkait dengan realisasi, seperti penanganan Covid-19 yang telah menjadi prioritas.

"Dulu, pihak desa hanya tahunya penggunaan DD untuk kegiatan fisik, seperti pembangunan jalan, jembatan dan lain-lain. Sekarang hal-hal yang khusus itu diprioritaskan untuk penanganan Covid-19, stunting, peningkatan ekonomi masyarakat, jadi banyak hal baru yang dilakukan desa," jelasnya.

Dengan hambatan seperti itu, tidak mungkin hal tersebut dibiarkan begitu saja. Makanya Dinas PMD harus memacu percepatan proses semaksimal mungkin. Jadi desa yang sudah final pengajuan tahap II langsung dikejar untuk proses pemberkasan tahap III.

"Proses pencairan DD ini kan untuk tahap I 40 persen, tahap II 40 persen dan tahap III 20 persen. Jadi untuk proses pencairan tahap III mungkin tidak berat lagi, karena sudah belanja bukan untuk pembangunan," terangnya.

Dia juga berharap, adanya pendamping desa menjadi solusi bagi desa bisa. Sehingga apa yang menjadi kelemahan desa bisa dibantu oleh pendamping, baik itu ketidaktahuan desa, makna regulasi maupun proses perbelanjaan. Terkadang pihak desa masih menanyakan hal itu ke dinas. (usn)

Baca juga: Masuki Penghujung Tahun, Ombak Laut Timur Tanjabtim Mulai Mengganas, Ketinggian Hingga 4 Meter

Baca juga: Solusi Penanganan Kusta di Tanjabtim Kini Dinkes Jalin Kerjasama dengan RS Khusus di Palembang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved