Tips Kesehatan

Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Tipes: Muncul Bintik-bintik Merah untuk DBD

Demam pada penyakit DBD apabila digambarkan dengan grafik mirip pelana kuda. Awalnya, penderita demam berdarah merasakan demam tinggi sampai di atas.

Editor: Nurlailis
wiseGEEK
Gejala demam berdarah dan tipes 

TRIBUNJAMBI.COM - Gejala demam ada pada penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes (demam tiffoid).

Walaupun sama-sama membuat demam namun antara demam berdarah dan tipes memiliki gejala karakteristik berbeda.

Berikut ini adalah perbedaan gejala demam berdarah dan tipes.

Melansir beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:

Demam

Demam pada penyakit DBD apabila digambarkan dengan grafik mirip pelana kuda.

Awalnya, penderita demam berdarah merasakan demam tinggi sampai di atas 38 derajat Celsius, suhu tubuh menurun, lalu bisa melonjak lagi.

Demam pada penyakit tipes awalnya tidak terlalu tinggi.

Lalu, suhu tubuh baru merangkak naik bisa lebih dari 38 derajat Celsius.

Demam penderita tipes suhunya lebih tinggi pada malam hari dan mulai turun di pagi atau siang hari.

Gejala khas

Selain demam pelana kuda, gejala demam berdarah khas lainnya yakni muncul bintik-bintik merah.
Gejala ini biasanya muncul setelah demam tinggi.
Bintik merah akan tampak kentara ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

Sedangkan pada penyakit tipes, selain demam naik turun sepanjang hari, penderita umumnya juga mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare.

Baca juga: Cara Agar Rumah Terbebas dari Nyamuk Demam Berdarah, Bersihkan Area Taman hingga Kamar Mandi

Gejala lainnya

Di luar gejala utama, penderita DBD biasanya juga merasakan gejala sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, sakit tenggorokan, batuk pilek, dan tidak enak badan.

Sedangkan gejala penyakit tipes lainnya yakni badan lemas, batuk, sakit tenggorokan, lidah berwarna putih, bibir kering, dan napas baunya tak sedap.

Cara mendeteksi penyakit demam berdarah atau tipes
Selain pemeriksaan fisik, dokter dapat mendeteksi penyakit demam berdarah atau tipes lewat pemeriksaan di laboratorium.

Pemeriksaan demam berdarah

Jika ada indikasi gejala demam berdarah, dokter biasanya menyarankan tes darah untuk menakar jumlah trombosit.

Jika kadar trombosit menurun kurang dari 100.000/µl dan ada virus dengue terdeteksi, diagnosis biasanya mengarah pada penyakit demam berdarah (DBD).

Baca juga: Gejala Awal Tipes - Demam, Perut Membuncit, Tubuh Berkeringat, Diare atau Sembelit

Pemeriksaan tipes

Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi penyakit tipes yakni tes darah widal.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah darah mengandung antibodi terhadap bakteri penyebab tipes Salmonella typhi atau tidak.

Jika hasil tes darah widal menunjukkan angka di atas 1/160, berarti seseorang positif menderita tipes.

Selain itu, penyakit ini juga dapat dideteksi dengan pemeriksaan kotoran buang air besar.

Tinja penderita tipes biasanya mengandung bakteri penyebab tipes.

Jika Anda merasakan beberapa gejala demam berdarah atau tipes di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.

Untuk menentukan diagnosis pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan laboratorium baik untuk pasien dengan gejala demam berdarah maupun tipes.

Baca juga: Cara Mencegah Demam Berdarah, Bersihkan Tanaman Hias di Pekarangan Rumah

Sumber: Kompas.com

Berita lain terkait tips kesehatan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved