HAKAN SUKUR, Pahlawan Sepak Bola Turki yang Terusir dari Negaranya dan Jadi Ojol di AS

Berikut kisah HAKAN SUKUR, Pahlawan Sepak Bola Turki yang Terusir dari Negaranya dan Jadi Ojol di AS

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Heri Prihartono
(AFP)
Hakan Sukur, mantan striker Galatasaray yang kini jadi sopir taksi online 

"Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil segalanya: hak saya untuk kebebasan, kebebasan berekspresi, dan hak untuk bekerja," katanya kepada surat kabar itu.

Sukur yang pernah mencetak 51 gol dalam 112 penampilan untuk Turki antara 1992 hingga 2007.

Ia menjadi bagian dari timnas Turki yang masuk peringkat tiga pada Piala Dunia 2002.

Mantan pemain klub Liga Inggris Blackburn Rovers itu menghabiskan sebagian besar kariernya di Galatasaray dan merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Super Lig — liga papan atas Turki.

Sukur masih memegang rekor gol tercepat Piala Dunia, yaitu 11 detik, setelah kick-off dalam laga melawan Korea Selatan pada 2002.

Setelah pensiun dari sepakbola, ia terjun ke dunia politik. Pada 2011, Sukur memenangkan kursi di Parlemen Turki sebagai anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Erdogan.

Namun ia juga dikaitkan dengan Fethullah Gulen, seorang cendekiawan Islam Turki dan saingan Erdogan, yang dituding sang presiden Turki sebagai dalang upaya kudeta pada 2016.

Sukur, yang waktu itu tinggal di AS, dilaporkan mengecam upaya kudeta tersebut.

Tetapi pada 2017, ia tetap disebut media pemerintah Turki sebagai "anggota buron Organisasi Teroris Fetullah (FETO)."

Sukur, yang waktu itu tinggal di AS, dilaporkan mengecam upaya kudeta tersebut. Tetapi pada 2017, ia tetap disebut media pemerintah Turki sebagai "anggota buron Organisasi Teroris Fetullah (FETO)."

Laporan tersebut menceritakan ia tinggal di rumah seharga US$3 juta, mengelola sebuah kafe di Palo Alto," daerah terkaya di Wilayah Teluk San Francisco."

Sukur menuturkan cerita diberitakan tidak semegah itu.

"Saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California, tetapi orang-orang aneh terus datang ke bar," katanya kepada Welt am Sonntag.

"Sekarang saya menjadi pengemudi Uber dan jualan buku."

Ia mengatakan bahwa rumah, usaha, dan rekening banknya di Turki telah disita oleh pemerintah Erdogan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved