Indonesia Resmi Memegang Presidensi G20 2022
Serah terima Presidensi G20 dari Italia kepada Indonesia dilakukan pada KTT G20 Roma 31 Oktober 2021.
Webinar berseri G20 EMPOWER
Dalam rangka menyambut Presidensi G20 Indonesia 2022, Kemen PPPA bersama Focal Point G20 Empower menyelenggarakan webinar bertema “Mendorong Kesetaraan Gender Dalam Dunia Kerja dan Dunia Usaha”, Kamis (2/12). Acara ini bertujuan membagikan pengalaman baik dari sektor publik dan swasta dalam mendorong kesetaraan gender di dunia kerja dan dunia usaha, serta memberikan rekomendasi dan masukan untuk perbaikan sistem dan kebijakan terkait kesetaraan gender dalam dunia kerja dan dunia usaha.
Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kemen PP-PA, Indra Gunawan yang membuka acara webinar menyatakan bahwa dalam periode Indonesia sebagai Presidensi G20 2022, G20 EMPOWER akan terus mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia kerja di Indonesia.
Menurutnya, ada beberapa isu yang menjadi perhatian bersama, yaitu bagaimana meningkatkan akuntabilitas perusahaan di dalam pencapaian Key Performance Indicator (KPI) untuk peningkatan peran perempuan. Lalu, mendorong peran UKM perempuan sebagai penggerak ekonomi melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang dimiliki oleh perusahaan.
Kemudian juga mengenai bagaimana membangun dan meningkatkan isu STEM (Science, Teknologi, Engineering and Matc) terutama bagi para perempuan agar mereka siap di dunia kerja yang akan datang.
Sekretaris Jendral Kementerian Ketenagakerjaan sekaligus Chair WG Employment G20, Anwar Sanusi, menyampaikan bahwa telah ditetapkan arah kebijakan dan strategi terkait dengan gender dalam RPJMN 2020-2024.
Beberapa di antaranya menyangkut peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mencakup bagaimana kebijakan penguatan regulasi, percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender di kementerian lembaga. Juga mengenai peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan terutama dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, tenaga kerja, serta politik, jabatan publik, dan pengambilan keputusan.
Sementara itu, President Director Bank OCBC NISP sekaligus Advocates G20 Empower, Parwati Surjaudaja, saat ini di perusahaannya sekitar 55% karyawan adalah perempuan, sedangkan untuk level senior manajemen mencapai 42% dan level direksi sekitar 40% nya adalah perempuan. Menurutnya, kondisi yang mendorong pencapaian tersebut adalah antara lain adanya pemahaman seragam dan komitmen dari organisasi. Pemahaman bahwa antara perempuan dan laki-laki berbeda tapi setara, satu tidak lebih baik dari yang lain, tapi saling melengkapi. Dengan kesetaraan gender, perusahaan bisa menjadi lebih baik dan tumbuh berkesinambungan.
Selanjutnya, komitmen organisasi dalam membangun ekosistem yang inklusif di setiap aspek bisnis, di setiap level dan di setiap fungsi mendorong kesetaraan gender dapat tumbuh secara organik di lingkungan perusahaan. Mereka terus terpacu, apalagi komitmen pada kesetaraan gender ini juga tercermin pada solusi yang dihadirkan Bank yang mendapat apresisasi dari IFC World Bank, di mana pada tahun 2020 menjadi bank swasta pertama di Indonesia yang menerima gender bond yaitu pendanaan yang dialokasikan khusus untuk mendukung pengusaha perempuan Indonesia.
Dengan kesetaraan gender untuk perusahaan menjadi lebih baik dan berkesinambungan.
Selanjutnya, adanya komitmen organisasi dalam membangun ekosistem yang inklusif di setiap aspek bisnis, di setiap level dan di setiap fungsi sehingga kesetaraan gender dapat tumbuh secara organik di lingkungan perusahaan.
Mereka terus terpacu, apalagi komitmen pada kesetraan gender ini mendapat apresisasi dari IFC Word Bank, di mana pada tahun 2020 menjadi bank pertama di Indonesia yang menerima gender born yaitu pendanaan yang dialokasikan khusus untuk mendukung pengusaha perempuan Indonesia. (*)
Baca juga: Jokowi Mau Pamer Hutan Mangrove di Bali Pada Pemimpin Delegasi G20, Buktikan Serius Soal Iklim