Virus Corona

Varian Omicron Disebut Cepat Menular, Tapi Tidak Meningkatkan Keparahan Jika Sudah Ini

Varian baru virus Corona B.1.1.529 atau varian Omicron tetap harus diwaspadai karena cepat menular

Editor: Rahimin
SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio
Ilustrasi virus corona - Varian Omicron Disebut Cepat Menular, Tapi Tidak Meningkatkan Keparahan Jika Sudah Ini 

TRIBUNJAMBI.COM - Masyarakat tetap diminta waspada dengan munculnya varian baru Virus Corona B.1.1.529 atau varian Omicron.

varian Omicron ini disebut tidak meningkatkan keparahan pada individu yang terinfeksi. Apalagi bagi yang telah mendapatkan vaksin Covid-19.

 Hal itu dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi

"Yang kita lihat adalah varian Omicron ini walau cepat menular, tidak meningkatkan tingkat keparahan. Terutama pada individu yang divaksin. Jadi ayo segera vaksinasi," katanya seperti dilansir dari tayangan di kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (1/12/2021).

Siti Nadia Tarmizi menjelaskan mengapa vaksinasi penting untuk mengantisipasi penularan varian Omicron.

Sebab, awalnya varian Omicron ini masih berstatus under monitoring.

Tidak berapa lama kemudian badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan varian Omicron masuk dalam kategori varian of concern (VoC).

"Varian ini merupakan mutasi dari varian-varian sebelumnya. Baik Alfa, Beta dan Delta. Kita tahu betapa dahsyatnya (dampak penularan) varian Delta pada Juli lalu," Siti Nadia Tarmizi menjelaskan.

"Kita tidak mau apa yang terjadi nanti pasca Natal dan tahun baru lalu ada varian baru yang jauh lebih dahsyat. Karena dikatakan dia lebih cepat menular. Sehingga (vaksinasi) ini penting," sambungnya.

Makanya, kata Siti Nadia Tarmizi, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19.

Dijelaskan Siti Nadia Tarmizi, per 29 November 2021 persentase masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama adalah 66,8 persen.

Untuk yang sudah mendapatkan dosis kedua sudah 45,6 persen.

Pemerintah menargetkan capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebesar 77 persen pada akhir 2021.

Capaian vaksinasi dosis kedua sebesar 55 persen pada akhir tahun nanti.

"Jarapannya kita, kalau bisa sama-sama lebih cepat sedikit itu capaian dosis satu bisa 80 persen dan dosis kedua bisa 60 persen," kata Siti Nadia Tarmizi.

"PR kita memang pada vaksinasi lansia. Karena vaksinasi lansia untuk dosis lengkap itu 34 persen, dan yang mendapatkan dosis pertama 52 persen. Padahal mereka sudah lebih dulu memulai vaksinasi sebelum masyarakat umum," sambungnya.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Griffifth University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian baru B.1.1.529 Omicron bukan sekedar baru.

Namun, varian ini berpotensi menjadi masalah besar bukan hanya Indonesia dan Afrika, tetapi dunia.

Sebab, meskipun gejala yang diakibat oleh infeksi varian baru ini disebut cukup ringan, kecepatan penularan mencapai lebih dari 500 persen atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus corona SARS-CoV-2 aslinya yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

Dengan potensi penularan yang mencapai 500 persen tersebut, WHO telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori VoC, tanpa melalui kategori variant of interest (VoI).

Variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus.

Variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.

Menurutnya, Omicron ini masuk dalam kategori VoC karena penularannya mencapai 400 persen dibandingkan dengan variant of concern lainnya, yaitu varian delta.

"Kalau diibaratkan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan. Ini kemungkinannya Omicron kecepatan penularannya bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca juga: Varian Omicron Sudah Terdeteksi di 23 Negara ini, Masyarakat Indonesia Diminta Waspada

Baca juga: Waspada, Varian Baru Omicron Bisa Menyerang ke Penyintas Covid-19

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Buat Dunia Cemas, Pakar UGM Angkat Bicara

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved