KISAH Adriano, Striker Mematikan Inter Milan yang Karirnya Runtuh Karena Depresi

Berikut artikel tentang Adriano, Striker Mematikan Inter Milan yang Karirnya Runtuh Karena Depresi

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Heri Prihartono
AFP
Adriano Kala Berseragam Inter Milan 

Bersama timnas Brasil, Adriano berhasil memenangi Copa America 2004.

Tak cuma tampil sebagai juara, ia juga menyabet Sepatu Emas dengan gelontoran tujuh gol serta dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut.

Adriano juga digadang-gadang bakal menjadi penerus Ronaldo sebagai ujung tombak Selecao.

Memasuki musim 2004-2005, Adriano kembali menjadi tumpuan Inter Milan.

Ia sukses mencetak 16 gol dari 30 penampilan di Serie A.

Namun dari situ, awal kehancuran karier Adriano pun juga dimulai.

Berawal dari meninggalnya Sang Ayah

Adriano sejatinya masih bisa mencetak 13 gol dan membantu Inter Milan memenangi scudetto Serie A musim 2005-2006.

Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, Adriano semakin akrab dengan inkonsistensi.

Di luar lapangan, ia mulai bersentuhan dengan alkohol dan bahkan kehidupan malam.

Pada 2006, Adriano sempat dua kali dicoret oleh pelatih timnas Brasil, Dunga, lantaran kedapatan sedang berpesta di klub malam.

Sementara itu di Inter Milan, ketajaman Adriano mulai luntur di mana ia cuma bisa mencetak lima gol dari 23 penampilan liga musim 2006-2007.

Padahal, saat itu Adriano tengah berada pada usia emas seorang pesepak bola yaitu 25 tahun.

Usut punya usut, ada alasan memilukan di balik merosotnya penampilan dari Adriano.

Kematian sang ayah pada 2004 membuat Adriano begitu terpukul. Hal ini diungkapkan oleh mantan kapten Inter, Javier Zanetti.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved