Hari Guru Nasional 2021
Inilah Suka Duka Mengajar di Masa Pandemi Covid-19, Jadi Tamparan Bagi Guru
Berita Merangin-Pandemi Covid-19 menjadi tamparan bagi guru dalam memberikan pemahaman bagi siswa agar pelajaran yang diberikan
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
“Terpenting bagaimana saya bisa mengabdi dan menularkan kemampuan saya untuk masyarakat yang ada di Sumatera. Alhamdulillah hingga sekarang saya masih tetap mengajar ditempat yang sama,” katanya.
Disaat ini dari anggapan banyak masyarakat bahwa menjadi guru itu merupakan profesi yang menguntungkan. Sebab pasti menerima gaji meskipun tidak mengajar dan bisa lebih santai saat pulang sekolah.
Justru situasi pandemi menurutnya menjadi tamparan bagi guru, sebab memiliki beban yang lebih berat tidak dapat bersantai lagi.
"Masa pandemi ini suatu tamparan buat seorang guru karena banyak yang mengatakan enak. Dengan pandemi ini beban guru berlipat ganda," katanya.
Dia menyebutkan bahwa sebelum pandemi serta guru datang pagi, pulang sore hari. Setelah pulang merasa bebas.
"Kalau sekarang hampir 24 jam menjadi guru walaupun daring tetap memberikan tugas, menerima tugas, mengoreksi hingga menjawab tugas siswa hingga tengah malam," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa hingga tengah malam, beban guru tetap ada. Bahkan saat libur pun guru saat ini kerap memberikan dan menerima tugas siswa.
Kemudian yang menjadi tantangan yakni rendahnya respon siswa yang saat guru memberikan tugas melalui grup whatsapps.
Dia mengakui jika rendahnya respon itu dipengaruhi siswa yang lebih memilih pulang kampung untuk membantu orang tua. Sementara di kampungnya tidak terkoneksi internet secara baik.
"Tidak semua daerah siswa itu memiliki sinyal, siswa dituntut menggunakan media handphone. Dengan sinyal yang kurang menjadi kendala, itu masalahnya. Belum lagi siswa yang tidak memiliki kuota,"
Hal itu membuat persentase siswa yang mengerjakan tugas yang diberikan guru sekitar 70 persen.
Sebagai solusi atas kendala yang dihadapi itu guru berinisiatif untuk mengumpulkan beberapa siswa yang mendapatkan penjelasan tentang materi pelajaran.
Siswa yang dikumpulkan itu pun tidak sekali banyak melainkan hanya beberapa saja. Hal itu guna menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.
Tentu itu bagian dari tantangan seorang guru, sebab harus berulang kali menjelaskan materi yang sama dengan siswa yang berbeda.
Hal yang menjadi dilema bagi seorang guru memberikan pemahaman pada siswa. Sebab siswa yang memiliki karakter masing masing, ada yang malas dan ada yang rajin.