Erick Thohir Ungkap Pesan Jokowi Setelah Diterpa Isu Bisnis PCR: InsyaAllah Saya Tidak Zalim
Menteri BUMN, Erick Thohir akhirnya angkat bicara setelah ramai dituding terlibat bisnis PCR.
TRIBUNJAMBI.COM - Dua nama menteri jokowi, yakni Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir dituding terlibat bisnis PCR.
Menko Polhukam, Mahfud MD, mempersilakan masyarakat melakukan audit untuk menunjukkan keterlibatan keduanya terkait bisnis Tes PCR.
Sementara Erick Thohir yang dituding terlibat bisnis PCR dimasa pandemi akhirnya angkat bicara.
Dengan lugas, dia membantah keterlibatannya dalam isu permainan tes indikasi virus corona atau Covid-19 itu.
Erick pun kembali mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo saat memintanya menjadi menteri.
Hal itu ia katakan untuk menunjukkan bahwa ia tetap berkomitmen sesuai yang diamanatkan Jokowi sebagai pelayan masyarakat.
Hal itu dikatakan Erick dalam video unggahan akun Instagram @erickthohir pada Selasa (16/11/2021) pagi.
Mantan bos klub Inter Milan itu mengunggah video tersebut saat memberikan sambutan dalam acara berlatar tulisan Milad Muhammadiyah ke-109.
Baca juga: Fadli Zon Terdiam Ditegur Prabowo, Sindir Jokowi di Sirkuit Mandalika
Sebagai pejabat negara dia mengaku siap difitnah dan siap dikritik.
"Sebagai pejabat publik sudah seyogyanya kita juga siap difitnah, siap dikritik."
"Tapi percayalah, saya sudah berkomitmen."
"Ketika Pak Ir H joko Widodo meminta saya menjadi menteri, saya mewakafkan dari pada pemikiran saya, hati saya, untuk melayani masyarakat," kata Erick dalam video.
Pada keterangan video yang diunggahnya, tak lupa Erick menuliskan kalimat mutiara menganalogikan angin dan pohon sebagai hati dan manusia.
Ini isinya:
"Arah sebuah pohon ditentukan oleh angin.
Arah seorang manusia ditentukan oleh hati.
Sekencang apapun angin, hati tidak boleh goyah untuk terus menjalankan tanggung jawab.
Kalau kata generasi sekarang "Yuk Bisa Yuk!"
Tidak Membuat Saya Berbalik Menjadi Zalim
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait tudingan terhadap dirinya yang disebut terlibat dalam bisnis PCR.
Bisnis PCR yang dimaksud yakni layanan tes PCR dan antigen yang dijalankan di PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI).
Di perusahaan tersebut, ada nama Garibaldi Thohir yang tak lain merupakan kakak dari Erick Thohir.
Baca juga: Luhut dan Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis PCR, BEM Nusantara Ancam Jokowi Jika Tak Bertindak
Erick pun membantah keterlibatan dirinya dalam pusaran bisnis PCR itu. Dia pun menegaskan bahwa fitnah tersebut tak akan membuat dirinya menjadi zalim.
"Ramainya tudingan bisnis PCR yang menghantam insya Allah tidak membuat saya berbalik menjadi zalim," kata Erick Thohir dalam akun Twitter pribadinya yang dikutip Kompas.com pada Selasa (16/11/2021).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu pun memastikan bahwa dia bukanlah pribadi yang rela menyakiti seseorang demi meraih kekuasaan.
"Reputasi saya dibangun bukan untuk menyakiti orang lain demi kekuasaan," tungkasnya.
Erick Thohir meyakini nantinya kebenaran yang sesungguhnya akan segera terungkap. Dia menegaskan sama sekali tak terlibat dalam pembentukan PT GSI.
"Banyak individu suka membangun persepsi negatif, tapi kebenaran pasti terbukti," kata Menteri BUMN tersebut.
Sebelumnya, eks Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan, ada sejumlah menteri pemerintah Presiden Jokowi yang terlibat dalam bisnis PCR.
Ia bilang, para menteri itu terafiliasi dengan PT GSI. Mengutip akun resmi Facebook-nya, Edy menyebut GSI didirikan oleh sejumlah perusahaan besar pada April 2020, yang diantaranya ada Yayasan Adaro Bangun Negeri milik Adaro Energy.
Ia mengaitkan Erick terlibat melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri. Selain itu, Edy juga menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan turut terlibat dalam bisnis PCR.
Menurutnya, Luhut terlibat melalui PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak usaha dari PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Kedua anak perusahaan tersebut merupakan pemegang saham GSI, sedangkan sebagian saham TOBA dimiliki Luhut.
Kata Mahfud MD
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mempersilakan masyarakat melakukan audit, perhitungan ataupun penelitian.
Seperti diketahui, dugaan tersebut telah menyeret nama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat mengisi webinar yang diselenggarakan oleh Masjid Kampus UGM.
"Silakan terus diteliti, dihitung, dan diaudit. Masyarakat juga punya hak untuk mengkritisi. Nanti akan terlihat kebenarannya,” ucap Mahfud MD dikutip dari laman Kemenkopolhukam, Minggu (14/11/2021).
Mahfud MD menjelaskan, dirinya tak ingin membela Luhut maupun Erick.
Ia hanya ingin menjelaskan situasi yang terjadi pada waktu pandemi Covid-19 pertama kali terjadi di Indonesia.
“Saya tak bermaksud membela LBP dan Erick, saya hanya menjelaskan konteks kebutuhan ketika dulu kita diteror dan dihoror oleh Covid-19, dan ada kebutuhan gerakan masif untuk mencari alat test dan obat," terang Mahfud MD.
Saat itu, kata Mahfud MD, Indonesia sangat kesusahan mencari alat-alat kesehatan.
Bahkan tak hanya Indonesia, dunia pun saat itu juga kesusahan dalam mencukupi kebutuhan alat kesehatan dan tak siap menghadapi pandemi Covid-19.
“Pemerintah berebutan dengan negara-negara besar yang juga panik, untuk membeli APD dan obat-obatan. Kontroversi antar dokter, antar ahli agama, antar sosiolog juga semakin membuat masyarakat panik,” tambah Manfud.
Dalam keadaan seperti ini, banyak masyarakat yang tergerak untuk ikut berperan dalam menangani Covid-19, termasuk Luhut dan Erick.
Dikatakannya Luhut, Erick, dan beberapa kawannya membentuk yayasan untuk membantu masyarakat dalam pengadaan obat dan alat test Covid dengan nama PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
(Tribunnews.com/Chrysnha/Galuh Widya)(Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diterpa Isu Bisnis Tes PCR, Erick Thohir Kenang Permintaan Jokowi