FEMALENIAL Yesse Desainer yang Dapat Dukungan Penuh dari Kampusnya Untuk Kreasi Perca
Berita Jambi-Yesse Septia Ika Putri (22) yang kerap disapa Yesse ini merasa beruntung karena bakat dan hal yang ia senangi bisa dapat disalurkan..
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Memiliki wadah untuk menyalurkan hobi dan bakat yang dimiliki merupakan impian bagi kebanyakan orang, namun tidak semua orang memiliki wadah tersebut.
Tidak sedikit juga orang-orang yang memiliki bakat dan hobi yang memiliki potensi namun tidak memiliki wadah untuk menyalurkan atau bahkan tidak tersalurkan dengan baik.
Yesse Septia Ika Putri (22) yang kerap disapa Yesse ini merasa beruntung karena bakat dan hal yang ia senangi bisa dapat disalurkan dan ia memiliki impian agar suatu hari nanti ia memiliki brand sendiri dari hasil karya designnya.
Ya menjadi desainer merupakan impiannya dan desain merupakan hobi yang ia senangi. Ia merupakan desainer dari kain perca yang sebagian orang menganggap kain perca adalah kain sisa yang tidak berguna.
Namun di mata Yesse kain perca merupakan kain sisa yang dapat dibuat pakaian yang keren, kekinian dan tentu saja indah.
"Saya sangat bersyukur, saya mendapat dukungan penuh dari kampus. Dan melalui ini juga, saya mau menunjukkan bahwa tidak semua kain perca itu tidak dapat digunakan, kain perca masih bisa didaur ulang dan bisa dibuat pakaian yang tidak kalah indah," jelasnya.
Baru-baru ini juga, 5 buah baju karyanya dari kain perca tambil di ajang Festival Candi Muaro Jambi.
"Belum lama ini saya diajak oleh dosen saya untuk menampilkan karya saya di ajang Festival Candi Muaro Jambi. Saya menyiapkan 5 buah baju dari kain perca, yang di tampilkan di festival tersebut dan tentu saja desain yang saya siapkan mengikuti trand masakini," tambahnya.
Dalam menyiapkan baju yang akan tampil di Festival Candi Muaro Jambi ia mendapatkan inspirasi dari media sosial seperti YouTube, Tiktok, Facebook dan media sosial lainnya.
Dalam menyiapkan baju untuk tampil di festival ini Yesse memiliki tim yang berisi 8 orang untuk membantunya.
"Dalam menyiapkan karya ini, saya memiliki tim yang berisi 8 orang. Dan kain perca di jahit satu-satu, untuk mendapatkan kainnya saya pergi ke tukang jahit, karena memang tukang jahit memiliki banyak kain perca," lanjutnya.
Selama proses pembuatan, yang paling banyak memakan waktu dan ketelitian ialah mencocokkan kain perca yang satu dan yang lain karena memang hasil dari baju tersbeut juga sangat di tentukan dari bagian tersebut.
"Selama proses pembuatan sebenarnya menjahit nya gampang, yang lama itu kencocokan kain perca yang satu ke yang lain dan kita menggabungkannya itu, meskipun terlihat mudah tapi itu sulit dan disitu memakan waktu cukup banyak," jelasnya.
Yesse dapat menyiapakan satu karya dari kain perca antara 4 hingga 5 hari tergantung kerumitan dari kain perca tersebut.
Ia juga menyadari bahwa banyak generasi muda yang memiliki potensi baik dari hobi ataupun memang dari bakat yang dimiliki namun tidak memiliki wadah.