Dugaan Korupsi di Garuda Pernah Dilporkan ke Abraham Samad Tapi Tak Jelas, Kini Giliran Firli Bahuri
Pengurus Dewan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk mengaku pernah melaporkan dugaan korupsi pengadaan pesawat ke KPK, era Abraham Samad.
Abraham Samad Pernah Dilapori Dugaan Korupsi di Garuda Tapi Tak Digubris, Kini Giliran Firli Bahuri
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Pengurus Dewan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk mengaku pernah melaporkan dugaan korupsi pengadaan pesawat ke KPK, era Abraham Samad memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, hingga saat ini laporan dugaan korupsi pengadaan pesawat di PT Garuda Indonesia itu tidak jelas kelanjutannya.
Hal itu diketakan langsung oleh Ketua Harian DPP Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk Tomy Tampatty, Selasa (9/11/2021).
“Terakhir melapor jaman Abraham Samad (masih menjabat sebagai Ketua KPK -red),” ujar Tomy.
Tomy berharap, di bawah kepemimpinan Firli Bahuri, kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat di PT Garuda Indonesia bisa diungkap.
“Kami akan lihat keseriusan KPK, laporan kami dari KPK veteran sampai KPK kantor lama tidak ada tindak lanjut,” katanya.
Baca juga: Garuda Indonesia Nyaris Bangkrut, Ini Strategi Soeharto di Tahun 1998 Saat Krisis Moneter
Dalam harapannya, Tomy pun berharap KPK bisa memberikan sanksi berat kepada siapa pun yang terlibat dari dugaan korupsi pengadaan pesawat tersebut.
Bahkan Jika perlu, katanya, sanksi hukum yang diberikan adalah hukuman mati.
“Siapapun yang terlibat dihukum mati,” ujarnya.
“Saya kira beban hutang sekarang ini akibat pengadaan pesawat kontribusinya terbesar, jelas ada korelasi,” sambungnya.
Lantas dikonfirmasi, apakah laporan ke KPK dilakukan atas koordinasi dengan Mantan Dirut PT Garuda Indonsia, Peter Ghonta. Tomy menyangkal, menurutnya langkah dirinya ke KPK dilakukan atas keinginan serikat pekerja untuk Garuda Indonesia.
“Tidak koordinasi dengan Peter, tapi kami mendukung jika ingin membokar semua gurita korupsi,” katanya.
Baca juga: Tak Bisa Bayar Utang 7,2 Triliun, Perdagangan Saham Garuda Indonesia Dihentikan Sementara oleh BEI
Sebagai informasi, selepas dari jabatan sebagai komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha membeberkan berbagai masalah yang terjadi di internal perusahaan penerbangan pelat merah itu kepada publik.
Peter mengaku sudah melaporkan persoalan yang terjadi di maskapai Garuda kepada sejumlah lembaga.
Antara lain yaitu Dirjen Kemenkumham hingga Ketua KPK Firli Bahuri.
Peter Gontha juga bersuara di media sosialnya, soal ke mana larinya uang selisih dari harga sewa pesawat Boeing 777 yang disewa Garuda Indonesia.
Dikutip dari Tribunnews, melalui akun media sosial miliknya, Peter menyebut harga sewa pesawat jenis Boeing 777 di pasar mencapai 750.000 dolar AS atau setara Rp 10,6 miliar per bulan (asumsi kurs Rp14.221 per dolar AS).