Garuda Indonesia Nyaris Bangkrut, Ini Strategi Soeharto di Tahun 1998 Saat Krisis Moneter

Berikut kisah Soeharto menyelamatkan Garuda yang nyaris bangkrut di tengah kriris moneter

Editor: Heri Prihartono
istimewa
Presiden Soeharto 

TRIBUNJAMBI.COM - Soeharto pernah menyelamatkan Garuda Indonesia yang nyaris bangkrut.

Kisah Soeharto mengatasi masalah di maskapai Garuda Indonesia jadi cerita menarik.

Sebab Garuda Indonesia adalah maskapai BUMN yang kerap dikabarkan nyaris bangkrut.

Dikutip  dari Historia, Garuda Indonesia nyaris bangkrut karena utang yang besar kepada para keditur asing.

Kondisi Garuda Indonesia  menjadi sangat parah ketika krisis ekonomi pada 1998.

Saat itu, nilai tukar rupiah meroket menjadi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.

Presiden Soeharto menyelamatkan Garuda dengan menugaskan  Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng, untuk menyelamatkan Garuda.

“Ini tentang Garuda yang akan dibangkrutkan oleh krediturnya. Tugas saudara menyelamatkan agar Garuda tidak di-grounded karena Garuda membawa bendera Republik,” kata Soeharto.

Soeharto kemudian  menyerahkan map berisi berkas Garuda kepada Tanri Abeng.

Dia mengambil sebuah kesimpulan  bahwa tidak satu pun dari direksi Garuda saat itu yang tahu akar permasalahannya.

Maka seluruh direksi Garuda  harus diganti meskipun saat itu Dirutnya mantan ajudan Soeharto.

“Mengapa hanya dirutnya? Ganti seluruh direksi, di situ sudah lama ada mafia,” kata Soeharto yang menyerahkan sepenuhnya perombakan direksi Garuda kepada Tanri Abeng.

 Robby Djohan jadi Dirut Garuda

Dalam "No Regrets", Tanri Abeng mengatakan jika  tiga kriteria dalam memilih Dirut Garuda yang baru.

Pertama, agar keuangannya tidak berdarah-darah lagi, maka dia harus tahu keuangan. Kalau bisa dia berasal dari perbankan. Orangnya harus kredibel agar dapat dipercaya kreditur.

Halaman
1234
Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved