Berita Batanghari
Pemkab Batanghari Terima Piagam Penghargaan Opini WTP, Fadhil Arief: Ini Kewajiban
Bupati Batanghari M Fadhil Arief mewakili Pemerintah Kabupaten Batanghari meraih predikat opini WTP dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Penulis: A Musawira | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Pemerintah Kabupaten Batanghari meraih predikat opini WTP dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2020 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jambi, Selasa (2/11/2021).
Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief menerima piagam penghargaan predikat opini WTP yang diserahkan langsung oleh Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jambi, Supendi di ruang pola kecil kantor Bupati Batanghari.
Penyerahan piagam penghargaan yang ditandatangani Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, Ini sekaligus mencatat yang keenam kalinya berturut-turut Pemkab Batanghari mendapatkan predikat opini WTP, yaitu sejak 2015 sampai sekarang ditandai dengan penyerahan berupa plakat.
"Kami menyampaikan piagam pengharagaan opini WTP 2020 dan juga plakat enam tahun berturut-turut kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari karena bisa mempertahankan opini WTP-nya," kata Supendi, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jambi, di ruang pola kecil kantor Bupati Batanghari.
Supendi mengatakan, pada 2020 temuan di daerah ini meningkat drastis tapi itu hanyalah secara jumlah. Akan tetapi teman-teman BPK sudah mempertimbangkan bahwa walaupun jumlahnya tinggi tapi masih dalam koridor, maka tetap diberikan opini WTP.
“Terpenting bagaimana dari pemerintah daerah ini untuk menindaklanjuti temuan-temuan tersebut supaya tidak terulang pada 2021 dan tahun-tahun seterusnya,” katanya.
Ia menyebut, hampir tidak ada pemerintah daerah yang opini WTP-nya benar-benar murni atau bersih itu tak ada.
Ia berujar pasti ada temuan tapi masih dalam koridor atau tidak. Itu saja yang perlu diperhatikan.
“Terkait pula dengan pengendalian internal itu diukur dari kemampuan APIP-nya. Apakah sudah memenuhi materi dilevel tertentu itu juga akan mempengarhui,” ucapnya.
Sementara itu, untuk dana alokasi khusus atau DAK Kabupaten Batanghari termasuk sama rata-rata dengan Pemda yang lain se-Provinsi Jambi.
Walaupun memang berdasarkan data yang ada untuk penyerapanya masih banyak dana yang tertahan. Namun bisa jadi karena datanya belum diunggah ke aplikasi onlinenya.
“Data sementara sudah terserap sekitar 41 persen yang kita transfer, yang kita salurkan sudah 70 persen. Idealnya secara ketentuan sudah 100 persen itu yang kita harapkan. Tapi berdasarkan batas waktu, karena 100 persen itu diakhir Desember akan tetapi makin cepat makin baik,” ujarnya.
Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief menyampaikan kepada pejabat OPD, apalagi dirinya pernah menjadi mantan Sekda.
“WTP itu bukanlah prestasi besar tapi kewajiban, kalau kewajiban sesuai ajaran agama kita, jika tidak terlaksana berdosa,” kata Fadhil Arief.
Fadhil Arief menjelaskan, APBD Kabupaten Batanghari 2020 dan APBD 2021 berbeda, tidak Apple to Apple memang ia bayangkan realisasi pada 2020. Banyak pendapatan yang semu.