Khazanah Islami

Dongeng Malin Kundang dan Perintah Untuk Berbakti Pada Seorang Ibu

Artikel ini tentang Malin Kundang dan kaitannya dengan perintah berbakti pada ibu dalam islam

Editor: Heri Prihartono
IG JEJENOLA
Wisata Batu Malin Kundang di Sumatera Barat 

وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

Dalam peristiwa yang luar biasa tersebut, Allah menggerakkan lisan Nabi Isa A.S menerangkan dirinya sebagai orang yang berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan ini datang setelah penjelasan bahwa beliau adalah orang yang melaksanakan Sholat dan menunaikan zakat.

Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu sebagai bukti dari kemuliaan seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Peristiwa yang kedua; yakni ketika Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di padang tandus.

Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. meninggalkan Nabi Ismail A.S. yang masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu begitu tandus.

Siti Hajar kemudian bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah Allah?” Ketika Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar menerima perintah tersebut dengan pasrah.

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mendapatkan air dari Shafa ke Marwa, hingga 7 kali ulang-alik. Dan Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, akhirnya air Zamzam muncul di tanah dekat kaki Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, perjuangan seorang ibu yang berusaha untuk mendapatkan air untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu ritual dalam ibadah Haji yang disebut sa’i.

Maka siapapun yang telah melaksanakan ibadah umrah dan haji selayaknya selalu ingat kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu dan anaknya, serta menghayati betapa besar perjuangan seorang ibu.

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat Ilham dari Allah SWT

Saat Fir’aun sedang berencana untuk menghabisi seluruh anak laki-laki di negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa putranya akan turut dihabisi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved