Reaksi Luhut Saat Dituduh Terlibat Bisnis Tes PCR
Perusahaan Luhut Binsar Panjaitan disebut jadi salah satu perusahaan penyedia layanan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Perusahaan Luhut Binsar Panjaitan disebut jadi salah satu perusahaan penyedia layanan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Nama Luhut mencuat setelah Majalah TEMPO menenerbitkan hasil investigasi terkait layanan tes PCR.
Selain Luhut, Tempo juga menyebut sejumlah perusahaan penyedia layanan PCR berafiliasi oleh para petinggi atau pejabat dan politikus di Indonesia.
Hal itu dikatakan Redaktur majalah TEMPO Hussein Abri Dongoran dalam program Sapa Indonesia Malam yang tayang Senin (1/11/2021).
“Betul, betul. Sangat terang kami menuliskan itu dalam artikel bahwa sejumlah pejabat, politisi, memiliki perusahaan penyedia PCR,” ujar Hussein Abri Dongoran.
Pemandu acara Sapa Indonesia Malam, Aiman Witjaksono, pun mempertanyakan sejauh mana validasi yang dilakukan oleh majalah TEMPO terkait temuannya tersebut.
Hussein menyebut, majalah TEMPO telah menemui sejumlah pejabat pemerintah sehingga didapatkan clue terkait adanya kepemilikan perusahaan layanan PCR oleh pejabat atau politisi.
“Ya kami menemui sejumlah pejabat pemerintah dalam berdiskusi, ngobrol, yang sifatnya background. Dari mereka pun juga mendapatkan clue bahwa perusahaan PCR banyak diisi politisi, pejabat, dan pengusaha. Kalau kita bedah juga dokumen-dokumen yang kami dapatkan itu, kalau kita bedah tuh mereka rata-rata biasanya kayak pertambangan, tiba-tiba mengeluarkan jasa PCR,” ujar Hussein.
Baca juga: Nama Luhut Muncul Dalam Laporan Pandora Papers, Ini Kata Jubir Menko Marves
Secara tegas, Hussein kembali mengatakan bahwa majalah TEMPO telah mengonfirmasi temuannya tersebut.
“Ya kami sudah mengonfirmasi semuanya. Bahkan Juru Bicaranya Pak Luhut juga sudah mengonfirmasi bahwa Pak Luhut tidak berperan aktif dalam PT GSI itu dan tidak menerima sekian persen,” ujarnya.
Di sisi lain, temuan hasil investigasi majalah TEMPO, yakni ada salah satu pemilik perusahaan layanan PCR yang disebut pernah berkasus korupsi e-KTP.
“Dari dokumen yang kami terima betul seperti itu. Dan yang paling menarik, ada salah satu perusahaan yang pemiliknya itu disebut-sebut pernah berkasus korupsi e-KTP,” kata Hussein.
Mengenai nama politisi yang juga berafiliasi atau memiliki perusahaan penyedia layanan tes PCR, Hussein mengatakan pihaknya baru menemukan seperti yang tertulis dalam artikel.
“Yang baru kami temui seperti dalam tulisan, baru Nasdem saja, tapi kalau Pak Luhut kan juga politisi Golkar. Ini kan investigasinya selama seminggu, itu pun kami rasa masih banyak nama-nama yang belum terungkap dari berbagai partai lain,” katanya.
Reaksi Luhut