Berita Kerinci
Berkurang Drastis, Wisatawan yang Berkunjung ke Kerinci Turun 70 Persen
Berita Kerinci-Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Kabupaten Kerinci menurun hingga 70 persen. Itu terjadi sejak pandemi dua tahun terakhir
Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Kabupaten Kerinci menurun hingga 70 persen. Itu terjadi sejak pandemi dua tahun terakhir ini.
Diketahui di Kabupaten Kerinci merupakan branding pariwisata Provinsi Jambi. Beberapa objek wisata terkenal yang dimiliki daerah paling barat Provinsi Jambi ini adalah, Gunung Kerinci (Gunung Merapi Tertinggi di Sumatera), Danau Gunung Tujuh (Danau Tertinggi di Asia Tenggara), Danau Kaco (Danau yang Airnya Berwarna Biru dan Jernih), Air Terjun Telun Berasap, Danau Kerinci, Air Terjun Pancuran Rayo, Danau Lingkat, Air Terjun Bertingkat, Air Panas (Gao), Pemandian Air Panas, Perkebunan Teh (Hamparan terluas di Dunia) dan lain sebagainya.
Selain objek tersebut masih banyak lokasi objek wisata lain yang bisa dinikmati oleh para wisatawan. Lokasi tersebut adalah lokasi yang dikelola oleh Bumdes, seperti Taman Pertiwi Pentagen, Pantai Indah Koto Petai, pantai Pasir Panjang Tanjung Tanah dan lainnya.
Namun saat ini pengunjung yang datang ke destinasi wisata di Kerinci mengalami penurunan. Berkurangnya kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata diakui oleh sejumlah pengelola objek wisata.
Seperti yang disampaikan oleh Rudi pengelola objek wisata taman pertiwi yang terdapat di Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) kecamatan Danau Kerinci. Ia menyebutkan, sejak pandemi covid-19 pengunjung yang datang ke Teman Pertiwi mengalami penurunan.
"Sejak pandemi pengunjung jauh berkurang. Kurangnya hingga 70 persen," kata Rudi, Sabtu (30/10).
Diungkapkannya, sebelum pandemi pada hari-hari biasa atau diluar hari besar seperti lebaran dan tahun baru, dari karcis masuk mereka bisa mendapatkan Rp 2 juta perbulan. Tapi jika hari-hari besar bisa mencapai puluhan juta bahkan lebih.
"Tapi sekarang hari-hari biasa paling cuma dapat Rp 600 ribu perbulan," ungkapnya.
Meski begitu mereka tetap terus berbenah dengan selalu merehap lokasi wisata yang dikelola oleh Bumades setempat ini.
Senda juga diakui oleh ketua Bumdes Pantai Indah Koto Petai, Safwan. Bahwa lokasi objek wisata Pantai Indah Koto Petai pengunjung mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Sejak pandemi covid-19 ini pengunjung memang mengalami penurunan dibanding sebelumnya," ujar Safwan.
Katanya, pengunjung yang banyak berkurang adalah pengunjung dari luar daerah. Sementara dari dalam daerah masih relatif stabil.
"Otomatis pendapatan kami menjadi berkurang," sebutnya tanpa menyebutkan besaran pendapatan dari objek wisata tersebut.
"Ya, kita berharap pandemi covid-19 ini bisa cepat berlalu dan pengunjung bisa ramai lagi," tambahnya mengakhiri.(*)
Baca juga: Jadwal Tanggal Pelaksanaan Festival Kerinci Bulan November Ini Sudah Ditetapkan