Sumpah Pemuda
Peringati Sumpah Pemuda, Ini Profil Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda II
Berikut Profil Soegondo Djojopoespito, Sumpah Pemuda, sejarah Sumpah Pemuda, naskah Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober
Ki Hajar Dewantara memiliki pengaruh besar pada jiwa Soegondo muda.
Soegondo memiliki dasar-dasar kebangsaan yang kuat darinya.
Hal ini semakin memuncak ketika Soegondo melanjutkan studinya di Recht Hooge School, Jakarta, pada 1925.
Soegondo menumpang di rumah seorang pegawai pos di Gang Rijksman.
Soegondo tinggal bersama teman-teman kosnya yang mayoritas adalah klerk pos.
Dari teman-temannya, Soegondo mendapat sebuah majalah Indonesia Merdeka, terbitan Perhimpunan Indonesia di Belanda.
Majalah yang sebenarnya dilarang masuk Indonesia.
Soegondo lalu diberikan majalah tersebut oleh temannya.
Majalah ini yang kemudian membakar semangat Soegondo dan menyadarkannya tentang arti persatuan.
Kian tertarik dengan pergerakan kebangsaan, Soegondo sering datang ke rumah Agus Salim untuk berdiskusi.
Soegondo meminjamkan majalah terlarang tersebut ke teman-temannya.
Mereka aktif berdiskusi politik setiap seminggu sekali.
Soegondo dan empat temannya, yakni Suwiryo, Sigit, Gularso, dan Darwis kemudian mendirikan sebuah perkumpulan mahasiswa bernama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
Kelima orang tersebut menghubungi para mahasiswa baru dan perkumpulan pemuda untuk menanamkan persatuan Indonesia.
Mereka pernah membuat pamflet rahasia yang berisi ajakan menggulingkan pemerintah jajahan.