Materi Khutbah Jumat
Materi Khotbah Jumat Singkat Bertema " Ajari Anak Sholat"
Berikut cara ajari anak Sholat yang merupakan materi Khutbah Jumat, Khotbah Jumat dalam Sholat Jumat
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih).
Ibadallah,
Ketahuilah yang akan dihisab pada hari kiamat adalah bagaimana perhatian kita terhadap shalat istri dan anak kita. Allah Ta’ala berfirman,
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَى
“Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” [Quran Thaha: 130].
Allah memerintahkan untuk mengingat-Nya ini, Allah berfirman di ayat berikutnya,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” [Quran Thaha: 132].
Allah memerintahkan kita tidak hanya memperhatikan Sholat kita. tapi juga memperhatikan Sholat istri dan anak-anak kita. Bahkan Allah katakan benar-benarlah bersabar dalam pendidikan shalat ini.
Dalam Surat Maryam, Allah Ta’ala memuji Nabi Ismail ‘alaihissalam,
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِسْمَٰعِيلَ إِنَّهُۥ كَانَ صَادِقَ ٱلْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا * وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُۥ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِۦ مَرْضِيًّا
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” [Quran Maryam: 54-55].
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menjadikan Nabi Ismail ‘alaihissalam teladan yang layak untuk dicontoh. Alasannya, karena sifat dan karakternya. Seperti apa sifat tersebut? Allah sebutkan adalah seorang yang menepati janji. Seorang rasul dan nabi. Beliau memerintahkan keluarganya untuk mengerjaka shalat dan zakat.