Berita Selebritis
Perbuatan Rafathar Bikin Kondisi Kiano Baim Wong Batuk, Mbak Lala Langsung Panik: Waduh Batuk
Pertemuan Rafathar dengan Kiano saat Paula Verhoeven mengunjungi rumah Nagita Slavina untuk maternity shoot bersama Aurel dan Lesti Kejora
"Lendir di paru-paru menciptakan sedikit gelitik, yang membuat anak-anak batuk," jelas asisten profesor pediatri di Cleveland Clinic Children's Hospital Debbie Lonzer. Tanda peringatan lainnya termasuk batuk dipicu oleh olahraga, alergi, pilek, atau udara dingin.
Cara membantu: Temui dokter jika mencurigai anak asma. Anak usia 5-6 tahun umumnya meniup tabung untuk menguji fungsi paru-paru.
Pada anak lebih muda dokter biasanya mengandalkan pemeriksaan dan laporan orang tua tentang pola gejala dan riwayat keluarga alergi atau asma.
Anak-anak dengan kasus ringan dapat minum obat bronkodilator inhalasi selama serangan, sementara anak-anak dengan asma sedang hingga berat juga memerlukan obat pencegahan harian.
4. Batuk yang menyakitkan
Anak dapat mengalami batuk yang lemah dan serak, disertai serta demam tinggi dan nyeri otot.
Penyebab: Influenza, atau dikenal sebagai flu, penyakit virus yang menyerang sistem pernapasan. Flu memiliki masa inkubasi yang lama pada anak-anak, sehingga mereka dapat menularkan kepada orang lain beberapa hari sebelum benar-benar merasa sakit.
"Saat bersin, anak bisa menyebarkan virus melintasi seluruh ruangan," kata Lonzer.
Cara membantu: Beri dia banyak cairan, juga asetaminofen atau ibuprofen pada anak-anak usia lebih dari enam bulan. Beri vaksin flu.
5. Batuk serak dan tersengal
Si kecil menderita flu selama beberapa hari, dan sekarang batuknya bersuara serak. Dia tampaknya bernapas dengan cepat dan sangat rewel.
Penyebab: Bronchiolitis, infeksi bronkiolus, saluran udara terkecil di paru-paru. Ketika mereka membengkak dan penuh dengan lendir, sulit bagi seorang anak untuk bernapas.
Penyebab paling umum adalah virus syncytial pernapasan (RSV). Bronchiolitis paling sering menyerang bayi muda selama bulan-bulan musim dingin.
Cara membantu: Hubungi dokter anak segera jika anak mengalami kesulitan bernapas atau minum. Dokter dapat mendiagnosis bronchiolitis dengan pemeriksaan fisik dan riwayat menyeluruh.
Dorong anak Anda untuk beristirahat dan minum banyak cairan. Dalam kasus yang serius, seorang anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk menerima oksigen, cairan, atau obat-obatan.
6. Batuk rejan
Anak yang menderita pilek lebih dari seminggu dan batuk kadang akan batuk lebih dari 20 kali dalam satu napas. Di antara batuk, anak kesulitan bernapas dan mengeluarkan suara rejan saat bernapas.
Penyebab: Batuk rejan, yang disebabkan bakteri pertusis yang menyerang lapisan saluran pernapasan, menyebabkan peradangan parah yang mempersempit bahkan menghalangi saluran udara.
Anak-anak yang belum diimunisasi penuh kemungkinan besar terkena batuk rejan. Namun, bayi muda berisiko paling besar. Pada bayi di bawah enam bulan, batuk mereka mungkin seperti semburan terus menerus yang diakhiri dengan tersedak atau muntah.
Bayi berhenti bernapas sesaat, dan bibir mungkin berubah ungu karena mereka tidak mendapatkan cukup oksigen.
Cara membantu: Hubungi dokter jika Anda mencurigai anak mengalami batuk rejan. Bayi di bawah enam bulan perlu dirawat di rumah sakit. Infeksi diobati dengan antibiotik.
Orang dewasa dan anak-anak lain di rumah tangga mungkin memerlukan antibiotik preventif dan suntikan penguat untuk menghindari sakit. Batuk rejan sangat menular, dan kekebalan mulai berkurang lima tahun setelah imunisasi.
7. Batuk basah dan berdahak
Anak menderita flu selama seminggu dan semakin parah. Batuknya basah dan berdahak, dan napasnya sepertinya lebih cepat dari biasanya.
Penyebab: Pneumonia, di mana virus atau bakteri menyerang paru-paru, menyebabkannya terisi dengan cairan. "Karena anak berusaha mengeluarkan cairan dari paru-parunya, batuk pneumonia cenderung sangat berat," kata Lonzer.
Cara membantu: Dokter mendiagnosa pneumonia dengan pemeriksaan fisik, tetapi mungkin memerlukan pemeriksaan rontgen. Tes saturasi oksigen dilakukan untuk memeriksa tingkat oksigen yang rendah.
Jika dokter menentukan dari hasil tes bahwa penyebab pneumonia adalah bakteri, dia akan meresepkan antibiotik.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id