Pempek Balap Jambi, UMKM Binaan PLN Justru Naik Omzet Selama Pandemi, Ini Rahasianya
Walau Pandemi Covid-19, Pempek Balap Jambi tetap bertahan. Bahkan, sudah mempunyai tiga outlet. Pempek Balap Jambi ini mitra Rumah BUMN Jambi.
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir dua tahun ini memukul hampir setiap lini perekonomian, tak terkecuali Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM). Satu diantaranya Pempek Balap Jambi.
Usaha makanan yang dirintis Maya Puspita ini sempat terpukul akibat pandemi.
Namun, alih-alih bangkrut, Pempek Balap Jambi justru bisa bertahan dan meningkatkan omzet penjualan berkat pembinaan dan pendampingan dari Rumah BUMN Jambi.
Sebelum merintis Pempek Balap Jambi, Maya Puspita sempat bekerja di salah satu bank di Bangka.
Dia kemudian hijrah ke Jambi dan memulai bisnis berbagai makanan. Jatuh bangun pun pernah dia rasakan, hingga akhirnya dirinya bergabung sebagai mitra Rumah BUMN Jambi.
"Dalam berbisnis, kita tidak bisa berdiri sendiri harus banyak kenalan dan relasi. Jadi perlu banyak mengikuti komunitas di Jambi," katanya.
Rumah BUMN merupakan wadah bagi para UMKM untuk bisa mendapatkan pembinaan, pendampingan, pelatihan hingga pinjaman modal usaha.
Rumah BUMN Jambi sendiri dikelola oleh PLN Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (S2JB) dan telah berdiri sejak 2017.

Pempek Balap Jambi bergabung menjadi mitra binaan Rumah BUMN Jambi sejak 2019.
Sejak saat itu, Maya rutin mengikuti pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Rumah BUMN tersebut.
Pada 2020, usahanya sempat mengalami penurunan omzet karena pukulan pandemi Covid-19.
Kemudian Pempek Balap Jambi mengajukan pinjaman kemitraan senilai Rp.5.000.000,- yang digunakan untuk membeli beberapa peralatan produksi, salah satunya mesin vakum makanan.
Sejak itu, dengan bantuan modal dan bekal pelatihan yang telah dikuasainya, pelan tapi pasti bisnisnya bisa survive ditengah gelombang pandemi bahkan omzetnya semakin naik. Hal ini dilakukannya dengan memaksimalkan penjualan secara online.
Dengan kemudahan transaksi, penjualan Pempek Balap Jambi semakin meningkat bahkan hingga lintas kota ke seluruh Indonesia. Beberapa langganan yang merupakan WNI yang ke luar negeri juga tetap setia menjadi pelanggan dengan membeli melalui kanal digital dan media sosial.
“Makan pempek itu akan sangat nikmat apabila cukonya enak, kental dan perpaduan asam manis pedas yang pas. Semuanya jenis pempek disukai, tapi yang paling laris pempek ada'an. Kita produksi sehari 25-30 kilogram daging ikan. Untuk pempeknya bisa sampai 3000-3500 biji pempek," ungkap Maya.