Militer Indonesia
Kisah Tatang Koswara Sniper Kopassus Habisi 40 Pemberontak Fretilin di Timor Timur
Artikel ini tentang perjalanan sniper Kopassus atau Komando Pasukan Khusus bernama Tatang Koswara
TRIBUNJAMBI.COM -Komando Pasukan Khusus atau Kopassus pernah miliki sniper kelas dunia bernama Tatang Koswara.
Peltu Tatang Koaswara yang lahir 12 September 1946 dikenal sebagai sniper handal Kopassus.
Dilansir Wiipedia perjalanan karir Tatang dimulai saat masuk militer melalui jalur Tamtama di Banten pada 1966.
Pada 1977-1978, Tatang beroperasi di Timor Timur. Di bekas provinsi Indonesia itu, lebih dari 40 orang Fretilin dibidiknya.
Hanya miliki ijazah sekolah teknik (setara sekolah menengah pertama), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama menggunakan ijazah sekolah rakyat—saat ini sekolah dasar.
Setelah beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimiliknya itu. Sebagai Bintara, Tatang ditugaskan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif). Di sana, Tatang mengikuti berbagai pelatihan, mulai kualifikasi Raider hingga Sniper. Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.[4]
Puncaknya pada tahun 1974-1975, dia dengan 7 rekannya terpilih buat masuk program MTT (mobile training teams) yang dipimpin oleh Kapten Conway dari Amerika Serikat.
Waktu itu Indonesia belum punya yang namanya Sniper dan antiteror. Akhirnya muncullah ide dari perwira TNI buat melatih Sniper.
Tatang dan 59 anggota TNI AD yang laindilatih Kaptenn Conway selama 2 tahun.
Tatang dilatih untuk menembak jitu dari jarak 300, 600 dan 900 meter.
Bukan hanya dilatih menjadi sniper, tetapi mereka juga dilatih untuk bertempur melawan penyusup, melakukan kamuflase, melacak jejak serta bagaimana menghilangka jejak.
Dari 2 tahun masa pelatihan dan dari 60 orang peserta, 17 orang yang lulus. Dan jelas, Tatang Koswara diantaranya.
Hingga akhirnya Tatang ditarik Kolonel Inf. Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Cimahi untuk menjadi pengawal pribadi dan menjadi Sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur pada tahun 1977- 1978.
Tatang mendapat 2 tugas saat berada di medan perang. Tugas pertama adalah melumpuhkan kekuatan musuh dan kedua, menjadi Intelijen yang bertugas untuk masuk ke jantung pertahanan dan mengacaukan pertahanan lawan.
Tatang berhadapan dengan pasukan Fretelin yang punya kemampuan Gerilya hebat dan tahu persis medan di Timor Timur.
Tatang sukses menembak 40 gerilyawan Fretelin saat itu.
Sebagai bahan pengetahuan selain Tatang Koswara ada 6 sniper dunia yang sudah teruji di medan pertempuran.
6. Rob Furlong
Sosok Robert Furlong adalah seorang sniper asal Canada Army.
Dia juga pernah ditugaskan di Afghanistan dalam operasi militer bersandi Anaconda.
Ketangguhannya terbukti dapat menembak musuh dari jarak 2,5 km dan tepat kena kepalanya, head shot!
5. Lyudmila Pavlichenko
Nah, kali ini ada tangan dingin sniper wanita bernama Lyudmila Pavlichenko asal Uni Soviet (Rusia).
Dengan bermodal sepucuk senapan semi-otomatis Tokarev SVT-40, Lyudmila sendiri berhasil membunuh 36 orang dalam Perang Dunia II.
Ke 36 orang tersebut adalah sniper Jerman Nazi.
4. Vasily Zaitsev
Dikisahkan dalam pertempuran Stalingrad dalam kancah Perang Dunia II antara Uni Soviet sedang parah-parahnya terjadi.
Seorang sniper Uni Soviet bernama Vasily Grigoryevich Zaitsev menjadi simbol pertempuran bagi tentara merah yang berhasil membunuh tentara musuh sebanyak 242 orang.
Duel terkenalnya saat bertemu dengan sniper kelas berat Jerman, Major Konig.
Selama 3 hari mereka saling buru, hingga duel mematikan itu dimenangkan oleh Zaitsev.
3.Chris Kyle
Chris Kyle adalah anggota pasukan khusus US Navy Seal ini memang punya bakat sebagai penembak jitu.
Chris Kyle bertugas militer di Irak pada Operasi Iraqi Freedom.
Chris Kyle sukses menembak mati 160 musuh selama masa penugasannya.
2. Carlos Hathcock
Carlos Norman Hathcock II namanya begitu ternama di dunia penembak jitu dunia.
Anggota US Marines sukses membukukan catatan 93 kill, meski ada data tak resmi, ia juga berhasil membunuh 300-400 prajurit Vietnam Utara.
1. Simo Hayha
Ketika Soviet menyerang Finlandia pada 1939, Simo Hayha 'panen' nyawa tentara merah di sana.
Selama peperangan dia pun berhasil menghabisi sampai 705 prajurit Soviet hanya dalam 100 hari, rekor pembunuhan terbesar dalam peperangan.
Diantara kemampuan Simo yang sangat langka dimiliki oleh sniper manapun, yaitu dirinya mampu menembak tepat musuh di kejauhan walaupun tanpa dibantu periskop bidik. (WIKIPEDIA/SOSOK.ID)
BACA ARTIKEL MILITER INDONESIA LAINNYA DI SINI
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/tatang-koswara-sniper-kopassus.jpg)