Tips Kesehatan
Cara Mengatasi Darah Tinggi dan Dampaknya bagi Penglihatan
Hipertensi bukan hanya bisa membuat Anda terancam mengalami gangguan jantung dan ginjal, tapi juga penyakit mata.
TRIBUNJAMBI.COM - Pengobatan tekanan darah tinggi tak harus memanfaatkan obat-obatan.
Perbaikan gaya hidup diketahui dapat pula memainkan peran penting dalam mengobati darah tinggi.
Jika Anda berhasil mengontrol tekanan darah dengan gaya hidup sehat, Anda mungkin bisa menghidari, menunda, atau mengurangi kebutuhan akan obat-obatan kimia.
Merangkum Medical News Today, berikut adalah gambaran umum terkait perubahan gaya hidup yang diyakini bisa menjadi cara menurunkan darah tinggi dan menjaganya tetap rendah:
- Turunkan berat badan ekstra dan perhatikan lingkat pinggang
- Olahraga rutin
- Konsumsi makanan sehat
- Batasi konsumsi sodium atau natrium dalam pola makan
- Batasi atau hindari konsumsi alkohol
- Berhenti atau hindari rokok
- Kurangi mengasup kafein
- Kendalikan stres
- Pantau terus tekanan darah dan kontrol kesehatan secara rutin
- Dapatkan dukungan untuk membantu meningkatkan kesehatan
Jika berbagai cara mengobati darah tinggi di atas dirasa tidak memberikan dampak positif, jangan ragu untuk dapat segera menemui dokter.
Baca juga: Gejala Gula Darah Tinggi, Kaki Mati Rasa atau Kesemutan
Jika Anda didiagnosis menderita darah tinggi, Anda mungkin sudah tahu bahwa kondisi itu bisa membahayakan jiwa.
Anda setidaknya harus mengupayakan dapat menurunkan tekanan darah lebih rendah dari 120/80 mmHg.
Jika tidak diobati, hipertensi bukan hanya bisa membuat Anda terancam mengalami gangguan jantung dan ginjal, tapi juga penyakit mata.
Pahami bagaimana darah tinggi bisa menyebabkan gangguan penglihatan
Tekanan darah tinggi bisa membahayakan penglihatan seseorang dengan banyak cara.
Untuk diketahui, mata Anda mengandung banyak pembuluh darah kecil.
Ketika mengalami efek jangka panjang dari tekanan darah tinggi, kondisi berikut kemungkinan dapat berkembang:
1. Kerusakan pembuluh darah (retinopati)
Melansir Mayo Clinic, kurangnya aliran darah ke jaringan peka cahaya di bagian belakang bola mata (retina) bisa menyebabkan penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan total (kebutaan)
Orang dengan diabetes dan tekanan darah tinggi berada pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan kondisi ini.