Tidak Mau History Dari Rumah Tua Hilang, Budi Mengabadikannya Dalam Sebuah Batik
Hal ini dialami oleh Budi pemilik Batik Al Fath yang berlokasi di Jalan Kompol Ahmad Bastari Tanjung Pinang, Jambi Timur Kota Jambi.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM – Rumah tempat kita dibesarkan tentu memiliki nilai sejarah yang tidak ternilai.
Namun ada kalanya rumah tersebut harus dipugar dan diperbaharui dengan material yang baru agar lebih layan di tempat.
Hal ini dialami oleh Budi pemilik batik Al Fath yang berlokasi di Jalan Kompol Ahmad Bastari Tanjung Pinang, Jambi Timur Kota Jambi.
Ketika rumah kayu peninggalan orang tuanya yang dia tepati harus dipugar, dia mulai berfikir bagaimana mengabadikan cerita di dalamnya.
Hingga lahirlah ide untuk mengabadikannya di dalam Batik, sesuai dengan bisnis yang dia tekuni.
Menariknya kisahnya tidak hanya di abadikan dalam bentuk motif khas Jambi, Tapi juga dalam hal pewarnaan batiknya.
Baca juga: Pembangunan Tol Trans Sumatera di Muarojambi Belum ada Perkembangan
Baca juga: Sekda Provinsi Jambi Sudirman Sebut Pekerjaan Tol Trans Sumatera Tahap Pemetaan Lokasi
Baca juga: Wakil Bupati Tanjabbar Hairan Sebut Progres Jalan Tol Trans Sumatera Jambi Masih Proses Pendataan
Budi mengatakan pewarnaan batik yang dia perlihatkan ke Tribunjambi.com saat ini berasal dari sisa kayu di rumahnya dulu.
“Warna di batik ini berasal dari kayu rumah saya dulu,” Ujarnya beberapa waktu yang lalu.
Dan kini batik tersebut menjadi koleksi pribadinya dan tidak akan di jual.
“Ada beberapa batik yang tidak kita jual, apalagi batik yang terbuat dari kayu rumah saya dulu,” Pungkasnya. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).