Militer Indonesia

Kisah 30 Hantu Putih Kopassus Gegerkan Dunia, 3000 Pemberontak Kongo Kocar Kacir

Artikel ini membahas Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) berhasil melawan 3.000 pemberontak Kongo pada 1962.

Editor: Heri Prihartono
kompasiana
Kisah Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) berhasil melawan 3.000 pemberontak Kongo pada 1962. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut kisah Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) sukses  menjalankan misi menegangkan melawan 3.000 pemberontak Kongo pada 1962.

Sebanyak   30 prajurit Kopassus harus menghadapi  sekira 3.000 pemberontak Kongo.

Pada  1962 kondisi  Kongo yang waktu itu sedang bergejolak.

TNI mendapat mandat  United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kembali mengirim pasukan perdamaian ke Kongo.

Di bawah pimpinan Letjen TNI Kemal Idris pasukan perdamaian indonesia tersebut diberi nama Kontingen Garuda III (Konga III)  diantara anggotanya adalah prajurit  Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Konga III berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962 dan mendapat penempatan  tugas di Albertville, Kongo selama delapan bulan di bawah naungan UNOC (United Nations Operation in the Congo).

Kawasan  yang menjadi medan operasi pasukan Garuda terkenal sangat berbahaya karena di situ terdapat kelompok-kelompok milisi atau pemberontak pimpinan Moises Tsommbe yang berusaha untuk merebut daerah tersebut karena kaya akan sumber daya mineral.

 

Hubungan interaksi antara pasukan Konga III dengan pasukan perdamaian negara lain terjalin baik , mereka terdiri dari pasukan perdamaian Filipina, India dan bahkan dari Malaysia.

Kontingen pasukan perdamaian India merupakan dengan jumlah  terbesar dan terbanyak jumlahnya di UNOC dan terorganisir dengan baik, sedangkan pasukan Garuda hanya berkekuatan kecil akan tetapi mampu melakukan taktik perang gerilya dengan baik.

 Konga III juga mengajarkan masyarakat setempat untuk mengolah berbagai macam tumbuhan yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan makanan, seperti cara mengolah daun singkong sehingga enak dimakan.

Suatu hari ada  serangan mendadak di markas Konga III yang dilakukan oleh para pemberontak yang diperkirakan jumlahnya   3000 orang. Markas Konga III dikepung oleh para pemberontak tersebut.

Hingga peristiwa tembak menembak terjadi dari jam 24.00 malam hingga dini hari.

Tidak pasukan Garuda hanya alami luka ringan dan segera ditangani oleh tim medis.

Ke 30 personel RPKAD yang menyamar menjadi "Hantu Putih" ini atau yang dikenal oleh masyarakat setempat Spiritesses berhamburan keluar dari kapal dan langsung menyerang para pemberontak.

Pemberontak yang terkejut  dan memercayai jika yang dihadapi mereka adalah hantu langsung hilang semangat dan ketakutan kocar-kacir, bahkan ada seorang pemberontak yang sedang membakar ayam karena kaget langsung melempar ayam bakarnya dan mengenai salah satu anggota RPKAD.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved