Moeldoko akan Laporkan Dua Peneliti ICW ke Polisi Gegara Tuduhan Invermectin
Moeldoko akan laporkan dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut dirinya terlibat melakukan distribusi Ivermectin.
Apalagi, pihaknya beranggapan tuduhan ICW itu serius karena dapat ditafsirkan Moeldoko melakukan korupsi.
“Karena tuduhan berburu rente itu tuduhan serius. Itu sama dengan memanfaatkan kekuasaan, mencari untung seakan-akan ada korupsi,” kata Otto.
“Keinginan kami adalah jangan sampai ada satu organisasi apapun di republik ini yang mengaku dan mengklaim dirinya sebagai pemegang otoritas kebenaran. Seakan-akan kebenaran tunggal itu ada di tangan mereka. Ini yang saya lihat dipertontonkan oleh pihak ICW,” lanjutnya.
Masalah ini bermula dari hasil penelitian ICW menyoal sejumlah elite politik Indonesia, yaitu Moeldoko, kader PDI Perjuangan Riyo Kristian Utomo dan Ribka Tjiptaning Proletariyati.
ICW menyebut ada kedekatan mereka dengan PT Harsen Laboratories, produsen Ivermectin yang diklaim dapat digunakan sebagai terapi Covid-19 itu.
Menurut ICW, kedekatan itu terjalin melalui putri Moeldoko yang bernama Joanina Novinda Rachma.
"Saya ingin menyoroti nama Sofia Koswara. Memang nama Sofia tidak tertera dalam akta (PT Harsen Laboratories), tapi dalam berbagai sumber, dia disebut sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories," kata Peneliti ICW Egi Primayoga, Kamis (22/7/2021), dikutip dari Kompas.com.
"Dan dia tampaknya punya peran sentral dalam menjalin relasi dengan berbagai pihak," lanjutnya.
Berdasarkan penelusuran ICW, Sofia memiliki keterkaitan dengan PT Noorpay Perkasa sebagai direktur dan pemilik saham.
Sementara, Joanina, putri dari Moeldoko adalah pemilik saham mayoritas PT Noorpay Perkasa. Sebab itu, ICW menuding Moeldoko memiliki hubungan dekat dengan produsen Ivermectin.