Pedagang di Kota Jambi Mengeluh Terdampak PPKM Level 4, Mulai Senin Diminta Tutup
Pemkot Jambi telah memutuskan pelaksanaan pengetatan PPKM level 4 Kota Jambi yang diberlakukan mulai 23 Agustus 2021.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM - Pemkot Jambi telah memutuskan pelaksanaan pengetatan PPKM level 4 Kota Jambi yang diberlakukan mulai 23 Agustus 2021.
Dalam konfrensi pers Kamis 19 Agustus 2021, Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyampaikan pengetatan PPKM level 4 Kota Jambi dilaksanakan selama 7 hari. Pada saat pengetatan PPKM level 4 dilaksanakan, hanya sektor esensial dan kritikal yang tetap beroperasi.
Sementara di luar itu, seperti toko baju, toko toko elektronik, dan usaha yang sejenisnya akan diminta untuk tutup sementara selama pengetatan PPKM level 4.
Keputusan pengetatan PPKM level 4 tentunya berdampak pada banyak sektor usaha, satu di antaranya tempat makan dan pedagang kaki lima.
Pada dasarnya para pedagang mendukung pemerintah untuk mencegah dan mengurangi permasalahan Covid-19. Terutama dalam hal penerapan prokes yang ketat sesuai anjuran.
Tetapi juga berharap pemerintah bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Cukup banyak dampak yang dirasakan Habibie, salah satu pengusaha kuliner di Kota Jambi akibat pengetatan PPKM level 4.
Mulai dari perubahan jam operasional hingga pengurangan pendapatan.
"Apa lagi pengurangan makan di tempat yang sampe 25%, tambah lagi akan diberlakukan penutupan, pendapatan bisa kurang sampai 50-60%. Pada dasarnya kami mendukung pemerintah utk mencegah dan mengurangi permasalahan covid sendiri, tapi harus ada kebijakan pemerintah yang juga tidak merugikan," ujarnya.
Baca juga: Dimulai 23 Agustus, Ini Pengetatan yang Dilakukan Pemkot Jambi Selama 7 hari
Baca juga: Hingga Agustus, Luas Kebakaran Lahan di Jambi Mencapai 180 Hektare
Baca juga: Liga 3 Jambi akan Home Tournament, Siapa Jadi Tuan Rumah?
Lukman, Pedagang Kebab berharap pemerintah dapat bertanggung jawab karena menutup sementara aktivitasnya sebagai pedagang kaki lima. Apalagi saat ini walau dia tetap berdagang beberapa hari ini merasakan penurunan dari segi pemasukannya.
"Kalo misalkan nanti atau kedepannya ada pemberitahuan kami sebagai pedagang kaki lima untuk tidak berjualan dulu, kayaknya semua pedagang kaki lima akan jawab sama, minta tanggung jawab pemerintah, logikanya dari beberapa pedagang kaki lima pasti ada yang sudah berkeluarga nah kehidupan mereka tergantung penjualan, mereka mau makan apa seharinya," ujarnya.