Editorial

Warga Bantu Warga di Masa Pandemi

Dalam ruang lingkup yang lebih sempit digagas warga RT 24 Kelurahan Handil Jaya, Jelutung Kota Jambi. Warga setempat melakukan gerakan sosial gotong-r

Editor: Deddy Rachmawan
Tribunjambi.com
Sebuah kisah inspiratif terdengar dari Kota Jambi, tepatnya di RT 24, Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung. Di balik pandemi yang menghantam, warga setempat bergotong-royong saling bantu yang terdampak Covid-19. 

PEMBERLAKUAN PPKM yang membatasi mobilitas penduduk cukup memengaruhi aktivitas ekonomi sebagian masyarakat.

Tutupnya tempat bekerja, dan berkurangnya aktivitas berbelanja masyarakat menciptakan kelompok yang rentan dengan keterbatasan finansial.

Kondisi ini sebenarnya sudah diprediksi dari awal, untuk meminimalisirnya diberlakukanlah pembatasan jam untuk aktivitas perekonomian masyarakat.

Namun, tidak semua komponen mampu beradaptasi dengan waktu yang diberikan, sehingga ada yang pendapatannya jauh berkurang.

Meski pemerintah telah merencanakan penggelontoran bantuan, baik insentif gaji hingga sembako, namun tetap saja tidak mengatasi secara maksimal.

Dalam situasi inilah diharapkan kesadaran bersama untuk membantu warga yang tengah kesulitan.

Beberapa tokoh telah menggagas ini, dan diharapkan dapat berlanjut pada warga maupun elemen masyarakat lain yang dalam kondisi lapang tentunya.

Seperti diwujudkan Bob Bee Builder tahun lalu, pengusaha yang menjual peralatan fitnesnya kemudian mengubahnya menjadi bantuan sembako dan dibagikan pada warga yang membutuhkan. Gerakan sosialnya pun masih berlanjut hingga saat ini.

Dalam ruang lingkup yang lebih sempit digagas warga RT 24 Kelurahan Handil Jaya, Jelutung Kota Jambi. Warga setempat melakukan gerakan sosial gotong-royong dengan memberikan bantuan dari warga untuk warga yang membutuhkan.

Gerakan itu mengajarkan dan sekaligus menyadarkan masyarakat, pentingnya untuk menjaga nilai kearifan lokal tentang semangat kebersamaan dan saling meringankan.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Selama Pandemi Covid-19, Diantaranya Konsumsi Obat Herbal Alami

Baca juga: PPKM Level 4, Satgas Covid-19 Batanghari akan Lakukan Swab PCR Masif hingga Kecamatan

Kegiatan tersebut menjadi contoh, bahwa masyarakat kota, dengan kesadaran penuh, masih menjaga kearifan masa lalu.

Tradisi gotong royong, dan saling meringankan tidak hanya ada di pelok desa atau diperkampungan, tetapi juga bisa diterapkan di kota.

Bantuan dari warga untuk warga, adalah gerakan bergotong royong dari sesama warga dengan membuat dua kotak besi dengan ukuran kecil, menyerupai kotak amal, yang memiliki celah kecil di atasnya.

Uang yang terkumpul hingga angka jutaan tersebut kemudian dibelikan 15 Kg beras, 1 Kg minyak sayur, telur dan mie instan dan diberikan ke setiap KK yang membutuhkan.

Baca juga: Bob Bee Builder Serahkan 100 Peti Jenazah pada Pemkot Jambi, Wali Kota Fasha Berharap Tak Digunakan

Tidak hanya itu, bantuan sembako tersebut kepada pedagang, petugas kebersihan serta pemulung yang ada di kawasan RT 24. Bantuan tersebut juga diprioritaskan terhadap janda dan keluarga yang kehilangan pekerjaan, akibat pandemi ini.

Kekompakan itu juga tidak pandang etnis, suku dan agama. Sebuah contoh yang baik. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved