5 Tips Agar Lolos di ITB ala Sekjen IKA ITB
Pekan depan, Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (OSKM ITB) akan segera dimulai.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM - Pekan depan, Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (OSKM ITB) akan segera dimulai.
Acara ini sangat dinanti oleh banyak milenial karena tak bisa dipungkiri, ITB sampai saat ini masih merupakan salah satu kampus idaman bagi siswa sekolah menengah atas (SMA).
Hal ini diungkapkan oleh Arya Sinulingga selaku Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, dalam Talkshow Komunitas SEVIMA (Sentra Vidya Utama), Jum’at (13/08). Sebagai kampus idaman, persaingan masuk ITB sangatlah ketat. Satu orang paling tidak harus mengalahkan sekitar dua puluh orang lainnya untuk bisa duduk di bangku perguruan tinggi favorit.
“Masuk perguruan tinggi termasuk dalam kategori kompetisi, jadi kalau adik-adik ingin masuk ke ITB, harus berjuang,” Ungkap Arya yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri BUMN, dalam talkshow yang juga dihadiri Prof. Panut Mulyono Rektor Universitas Gadjah Mada dan dr. Agustin Kusumayati Sekretaris Universitas Indonesia.
Karena itu dalam Talkshow SEVIMA, Arya berbagi tips pada para milenial yang Maukuliah di ITB.
Ada lima tips lolos ITB sebagai kampus favorit, yang Arya sudah coba sendiri dan buktikan ketika lolos sebagai Mahasiswa Teknik Sipil ITB di tahun 1989.
1. Berfikir Positif
Sebelum mendaftar untuk masuk ke perguruan tinggi favorit, maka Arya berpesan agar milenial harus memiliki pemikiran yang positif. Pikiran positif tersebut antara lain: harus yakin diterima di ITB, dan yakin ketika diterima nantinya dapat belajar sebaik-baiknya serta mengabdikan ilmu bagi orang tua dan bangsa.
Ketika pikiran positif ini sudah ada di benak kita, Arya beranggapan bahwa langkah menuju kemenangan akan lebih dekat.
“Kalau ingin masuk perguruan tinggi dan mau menang kompetisi masuk perguruan tinggi favorit, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah mempunyai pemikiran dan mental yang positif. Doa orang tua juga sangat penting untuk membangun jiwa positif. Karena kalau kita yakin bisa memenangkan kompetisi ini, mental kita akan terbentuk mental juara, maka itu akan mampu mengantarkan masuk perguruan tinggi favorit yang dicita-citakan,” ungkap Arya.
Baca juga: Pemilik Nama Agus Bisa Makan Gratis di Luminor Hotel Jambi, Begini Caranya
Baca juga: Tim Abdimas Universitas Jambi Ingin Pelajar Bijak Menggunakan Media Sosial
2. Kembangkan Diri Sejak Masih di Bangku Sekolah
Menurut Arya, cita-cita maukuliah di ITB tak bisa instan. Belajar kebut semalam apalagi mencontek bukanlah solusi untuk persaingan ketat saat Seleksi Masuk ITB. Terlebih sebagai kampus favorit, pesaing untuk masuk kuliah di ITB adalah masyarakat se-Indonesia.
Arya membuktikan sendiri saat mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Saat awalnya menargetkan diri untuk berkuliah di kampus negeri di Sumatera Utara, tanah kelahirannya, ia merasa sudah cukup dengan belajar dari buku sukses ujian yang banyak beredar di toko buku.
Akan tetapi ketika orang tuanya meminta ia untuk mencoba kuliah di ITB, Arya perlu mengikuti bimbingan belajar dan membaca buku secara intensif. Itulah mengapa, Arya berharap para peminat ITB sudah belajar sejak dini. Kalau bisa, sejak kelas 1 atau dua SMA.
“Persiapan untuk masuk perguruan tinggi favorit bisa dilakukan sejak duduk dibangku sekolah. Misalnya dengan kita rajin, memilih bangku paling depan di kelas, sering mencatat pelajaran dari guru, dan bisa juga ikut kursus, itu akan sangat membantu daya pikir kita. Karena tantangan tentu meningkat ketika kita maukuliah di ITB, saingannya se-Indonesia,” jelas Arya.
