76 Tahun Indonesia Merdeka

Kondisi Monumen Kolonel Abunjani Memprihatinkan, Sarolangun Tempoe Doeloe Juga Sorot Aspek Kemiripan

Komunitas pengiat sejarah Sarolangun Tempoe Doeloe menyayangkan kondisi monumen Kolonel Abunjani yang kondisinya memperihatinkan.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Suang Sitanggang
Tribunjambi/Rifani
Patung Kolonel Abundjani di lapangan Gunung Kembang, Sarolangun tak terurus. 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Komunitas pengiat sejarah Sarolangun Tempoe Doeloe menyayangkan kondisi monumen Kolonel Abunjani yang kondisinya memperihatinkan.

Monumen Kolonel Abunjani terletak di area lapangan upacara Gunung kembang, komplek perkantoran Bupati Sarolangun.

Saat ini kondisi monumen tersebut dihiasi semak belukar dan tapak patung yang retak dan warna yang memudar.

Hermanto salah satu pengiat Sarolangun miris dengan monumen sosok seorang pejuang Jambi Kolonel Abunjani yang kurang diperhatikan instansi terkait.

Selain itu kondisi yang memperlihatkan, komunitas Sarolangun Tempoe Doeloe pernah membahas model patung tersebut.
Menurutnya patung yang menggambarkan sosok pejuang tersebut, tidak menyerupai kolonel Abunjani.

"Kemiripan kolonel Abunjani dengan patung itu sangat jauh miripnya, kurang mendekati," katanya saat dikonfirmasi Tribun Jambi, Kamis (11/8/2021).

Namun dengan kajian yang telah dilakukan oleh Sarolangun Tempoe Doeloe, kata Herman memang belum dibicarakan kepada pihak pemerintah kabupaten.

Pihaknya melakukan protes melalui sosial media Facebook.

Baca juga: Kondisi Monumen Pejuang Jambi Kolonel Abunjani Sangat Memprihatinkan

Hermanto menyebutkan, pada awalnya pihakya senang dengan bersyukur atas pembuatan monumen patung kolonel Abunjani.
Dari pada tidak ada sama sekali.

"Apa salahnya lebih disempurnakan lagi," ungkap Hermanto.

Selain itu, beberapa monumen yang telah dibangun di Sarolangun sangat tersia-siakan.

Beberapa monumen yang tak memiliki kajian sejarah serta tata letak yang kurang nyambung.

"Lokasi tata letak kurang nyambung, kok Abunjani di Gunung Kembang ( komplek perkantoran bupati). Aktivitas Abunjani ada di benteng area Rumah Dinas Bupati Sarolangun," kata Herman.

Menurut dia, sebelum melakukan pembuatan monumen tersebut tidak mengkaji sejarah kolonel Abunjani itu sendiri.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Sarolangun menyempurnakan monumen patung kolonel Abunjani.

Sebab dari pengamatannya kondisi patung orang dengan kuda tidak senyawa.

"Kenapa kuda bisa sempurna kemiripannya namun patung orangnya begitu. Selain itu satupun saya tidak melihat narasai Monumen, buatlah sedikit narasi sejarah ringkas agar masyarakat lebih mudah mengetahui," jelas Hermanto.

Baca juga: Kisah Pertempuran di Simpang III Sipin Kota Jambi, Cerita Asrie Rasyid Anak Buah Kolonel Abunjani

Baca juga: Simbol Perjuang Sarolangun, Kondisi Patung Kolonel Abundjani Justru Miris

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved