Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Menanti Dalam Kesabaran dan Ketenangan

Menanti Dalam Kesabaran dan Ketenangan Bacaan ayat: Ratapan 3:26 (TB) Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Mental tuan yang selalu ingin dilayani para hambanya telah meracuni kehidupan beriman.

Tuhan tidak lagi diposisikan sebagai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, tetapi sebagai pelayan yang harus memenuhi segala pesanan.

Terbiasa dengan touchscreen, sekali sentuh dan semua berjalan seperti yang diinginkan; seakan Tuhan diposisikan layaknya mesin yang harus memuaskan keinginan.

Benar adanya bahwa Yesus pernah berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."

Namun jangan salah paham. Perkataan itu bermaksud memberikan jaminan bahwa Tuhan itu sangat baik.

Namun jangan lupa, bahwa Tuhan adalah pencipta dan manusia adalah ciptaan.

Relasi yang tercipta jelas, bahwa Sang Pencipta berada pada posisi pemegang otoritas mutlak atas segala hal.

Perlu kesadaran diri akan posisi sebagai ciptaan yang tunduk mutlak dibawa kuasa Sang Pencipta.

Yerusalem hancur. Kota kebanggaan dimana Bait Allah ada harus rata dengan tanah.

Umat Tuhan meratap. Harapannya Yerusalem dapat dikembalikan dalam kemegahannya.

Dalam situasi demikian, umat diajak untuk menemukan karya Tuhan didalamnya.

Caranya? "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Pertama, umat dibawa pada keyakinan iman bahwa Tuhan pasti menolong.

Tuhan sanggup memberikan pertolongan. Keyakinan ini menjadi dasar bagi umat untuk terus berpengharapan kepada Tuhan.

Kedua, umat perlu menanti. Menunggu dalam harapan. Menanti dalam waktu Tuhan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved