Berita Tebo
Sapriyanto Warga Tebo Nekat Ajak Kabur Kekasihnya yang di Bawah Umur Karena Tak Direstui
Sapriyanto (22), warga Dusun Koto Jayo, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo dibekuk polisi dari Polres Tebo setelah membawa lari NH gadis 16 tahun.
Penulis: HR Hendro Sandi | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Tak direstui, Saprianto (22) nekat membawa kabur pacarnya yang masih di bawah umur.
Bahkan warga Tebo ini menikahi pacarnya secara siri tanpa sepengetahuan orangtua si gadis.
Sapriyanto (22), warga Dusun Koto Jayo, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo dibekuk polisi dari Polres Tebo setelah membawa lari NH gadis 16 tahun.
Itu dilakukan, karena cintanya tak direstui orang tua sang gadis.
Diketahui sang gadis merupakan warga Aburan Batang Tebo, Kecamatan Tebo Tengah.
Sapriyanto membawa kabur NH ke Sumatera Barat (sumbar).
"Iya kami sudah nikah siri dan sudah berhubungan intim. Karena saya tidak memaksa. Kami sama-sama mau," akunya, saat diamankan di Mapolres Tebo, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Rayakan Hari Ulang Tahun ke-40, Santika Indonesia Bagi-bagi Banyak Hadiah Gratis!
Baca juga: Irwansyah Berduka Atas Wafatnya Sang Ibu, Ungkap Tak Terima Kedatangan Pelayat Karena Alasan Ini
Kejadian ini terkuak setelah orang tua NH melaporkan hilangnya anak gadisnya berusia 16 tahun ke pihak kepolisian.
Pelarian pasangan muda mudi ini berakhir di Pasaman, Sumbar setelah pihak kepolisian berhasil menemukan keberadaan keduanya.
Kasat Reskrim Polres Tebo, melalui Kanit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tebo, Aiptu Adi Kurniawan mengatakan, penangkapan pelaku berdasarkan adanya laporan kehilangan dari orang tua NH.
"Setelah ada laporan itu, tim langsung mencari dan sebulan kemudian baru kita dapati kedua sedang di Pasaman Sumbar," kata Kanit.
"Selanjutnya kita lakukan penahanan kepada pelaku dan pelimpahan ke kejaksaan," pungkasnya.
Pengakuan NH Kabur Tanpa Paksaan
NH sendiri saat diwawancarai Tribunjambi.com mengaku, dia bersedia pergi bersama kekasihnya tersebut karena sama-sama suka.
Bahkan dia mengaku tidak ada paksaan dan ancaman selama pergi ke Pasaman.
"Kami suka sama suka jadi mau lah pergi. Sudah hampir dua tahun pacaran. Kan dia (pelaku, red) pernah ke rumah cuma mamak bilang dak mau nerima dia. Jadi dia takut ke rumah," ungkapnya.
Dia juga mengaku sudah berhenti sekolah sebelum nekat pergi dengan kekasihnya.
"Kami la berhenti mondok, karena dak mau lagi tapi bukan karena dia," ujarnya sembari tak membantah telah nikah siri bersama pelaku.
Namun kini pelariannya berhenti, setelah polisi membekuk Sapriyanto atas dugaan membawa lari anak di bawah umur.
( Tribunjambi.com/Hendro Sandi)
Baca juga: Pengakuan Ketua RW soal Dua Remaja di Tebo yang Tewas Tenggelam di Sungai
Baca juga: NASIB Suram Kapten Liverpool, Kontraknya yang Tak Jelas hingga Dipastikan Absen di Laga Awal EPL