Berita Selebritis
Nasib Jhon Jawir Pemeran Jono Tukang Ojek Pengkolan, Tak Lagi di TOP & Pamit ke Furry Setya
Pecinta sinetron televisi tanah air, pastinya tahu dengan sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) yang dulu pernah menjadi primadona RCTI dan masih eksis
Ia pun mengenang kebaikan Azis Gagap saat dirinya masih numpang hidup.
"Azis Gagap orang yang pertama kali menolong saya waktu saya terjun ke dunia entertainment. Saya manggilnya Ayah, karena mirip sosok ayah sendiri."
"Kalau ditanya siapa sosok yang paling berjasa untuk saya di dunia entertainment, ya ini orangnya. Azis Gagap," ungkap Jono dalam videonya.
Jhon Jawir lalu mengucap terima kasih kepada Azis Gagap.
Baca juga: Materi Tes CPNS 2021 Tes Wawasan Kebangsaan Sesuai Permenpan RB No 27 Tahun 2021
Baca juga: Cara Menyiram Keladi agar Subur, Semprot ke Bagian Akar Tanaman Keladi dan Media Tanamnya
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini - Al Bikin Sayembara Temukan Elsa, Siapa Menelpon Nino dari Hotel?
Menurutnya, ia belajar komedi dari Azis Gagap dan juga rendah hati.
"Yah, kalau dulu lihat saya gimana sih yah? Apa karena kasihan atau gimana?" tanya Jhon Jawir kepada Azis Gagap yang duduk di sebelahnya.
Azis Gagap pun mengemukakan alasannya mengapa mau membantu Jhon Jawir kala itu.
"Kalau dulu sih mikirnya gini. Komedian harus punya generasi untuk menggantikan kita-kita yang sudah tua."
"Lo kan punya potensi yang kita bisa lihat. Prinsipnya buat ayah sendiri, lo mampu karena lo mau berusaha. Lo datang jauh-jauh ke Jakarta buat jadi orang sukses. Kita melihat ini anak punya potensi, tergantung lo mau jalaninnya," ujar Azis Gagap.
Jhon Jawir lalu ungkap kebaikan Azis Gagap dulu.
Ia ingat betul saat hendak mudik, tidak punya uang dibantu oleh Azis Gagap.
"Bahkan saya sempat dimodalin jualan sarung buat mudik. Ketka modalnya dikeluarin, ayah (Aziz Gagap) enggak mau. Itu masih teringat sampai sekarang." kata Jhon Jawir.
Azis Gagap menimpali ucapan Jono itu.
Menurutnya, ia tak berharap imbalan dari kebaikannya masa lalu itu.
Azis cuma berpesan agar Jhon Jawir tetap berusaha dan tidak melupakan jati dirinya dulu.