Vaksinasi Covid

Beredar Kabar Banyak yang akan Meninggal Dua Tahun Setelah Divaksin Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya

Beredar informasi sesat yang menyebutkan orang yang sudah divaksin akan meninggal dalam dua tahun kedepan.

Editor: Rohmayana
Istimewa
Mitra pengemudi GrabBike tengah mendapatkan vaksinasi oleh tenaga kesehatan di pusat vaksinasi yang berlangsung di Lapangan Tennis Indoor Dinas Pendidikan Kota Jambi, (6/7) 

TRIBUNJAMBI.COM - Warga Indonesia kini diwajibkan untuk melakukan Vaksin Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk melakukan pencegahan penularan Virus Corona.

Namun saat ini masih banyak warga yang takut untuk melakukan vaksin Covid-19.

Hal ini lantaran banyak pemberitaan yang membuat warga takut untuk melakukan vaksin

Beredar informasi sesat yang menyebutkan orang yang sudah divaksin akan meninggal dalam dua tahun kedepan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membantah kabar yang menyebut bahwa seseorang akan meninggal dunia 2 tahun setelah divaksin.

Kabar itu sebelumnya dimuat dalam unggahan yang menyebutkan pemenang hadiah nobel dan virolog, Luc Montagnier, mengatakan bahwa tidak ada kesempatan bertahan hidup untuk orang-orang yang telah menerima segala bentuk vaksin.

"Terkait pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun adalah tidak benar," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/8/2021).

"Kutipan itu secara keliru dikaitkan Montagnier dalam meme berita bohong atau hoaks yang telah beredar secara luas," tuturnya.

Baca juga: Anak Akidi Tio yang Mau Sumbang Rp 2 Triliun Mendadak Sesak Nafas, Suaminya Sibuk Isi Tabung Oksigen

Wiku juga memastikan bahwa isu mengenai vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona tidak benar.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menjelaskan vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru.

Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup.

Pada vaksin, virus yang digunakan sudah dimatikan.

"Virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," terang Wiku.

Dengan berbagai hoaks terkait Covid-19 yang banyak tersebar,

Wiku meminta masyarakat lebih selektif dan bijak dalam memilih dan membagikan informasi.

"Dan penting untuk diketahui, hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," kata dia.

Baca juga: Umi Kalsum Mendadak Hapus Foto di Rumah Haters Ayu Ting Ting usai Digeretak Anggota DPRD

Sebelumnya, beredar unggahan di media sosial dan pesan berantai tentang orang yang telah divaksin akan meninggal dalam dua tahun.

Unggahan itu menyebutkan bahwa Luc Montagnier mengatakan tidak ada kesempatan bertahan hidup untuk orang-orang yang telah menerima segala bentuk vaksin.

Unggahan itu menyertakan tautan www.lifesitenews.com berjudul "Nobel Prize winner: Mass COVID vaccination an 'unacceptable mistake'.

Kemudian, pesan itu juga menyebut tidak ada pengobatan bagi orang yang telah mendapatkan vaksin. (*)

SUMBER :  Kompas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved