Berita Batanghari

Sekda Pertanyakan ke Dirut Perumda Tirta Batanghari Soal SR-MBR Belum Teraliri ke Rumah Warga

Bahkan, pemasangan SR itu merupakan proyek hibah bantuan sambungan air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Penulis: A Musawira | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribunjambi.com/A Musawira
Muhammad Azan selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari. 

TRIBUNJAMBI.COM,MUARABULIAN - Sedikitnya ada 571 sambungan rumah (SR) tangga di Kabupaten Batanghari belum teraliri air bersih.

Bahkan, pemasangan SR itu merupakan proyek hibah bantuan sambungan air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Saat melakukan tinjauan di lapangan beberapa hari lalu, Tribunjambi.com berhasil mengimpun sebanyak 118 SR pada 2019 di Desa Kilangan dan sebanyak 453 SR di Desa Rantau Puri pada 2020 masing-masing di Kecamatan Muara Bulian yang dipasang dan belum teraliri.

SR tangga yang dipasang oleh Perumda Tirta Batanghari merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan anggaran APBN.

Baca juga: Cita-cita Raffi Ahmad Bukan Jadi Bintang, Ungkap Alasan Selalu Ambil Semua Pekerjaan

Baca juga: Indonesia Beralih ke TV Digital, Siapa Saja yang Bakal Dapat Subsidi Set Top Box Tahap Pertama?

Baca juga: Daftar Obat dan Vitamin Covid-19 Gejala Ringan yang Harus Disiapkan Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari, Muhammad Azan mengatakan untuk SR yang belum teraliri akan pihaknya koordinasikan dengan Direktur Perumda Tirta Batanghari.

“Secara teknis akan kita tanyakan apa penyebabnya. Kita tahu untuk penyambungan pipa ke rumah sudah tersalur, tapi mungkin boleh jadi ada kendala teknis yang menyebabkan itu belum teraliri," kata Muhammad Azan selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari, Minggu (1/8/2021).

Lanjutnya, kata Sekda persoalan ini akan pihaknya konfirmasi ke bidang teknis. Disinggung soal anggaran kata Sekda nilainya di atas Rp 3 Miliar untuk sambungan se Kabupaten Batanghari

“Senin Selasa dalam minggu depan, kita akan dapat gambaran apa penyebabnya. Satu rumah itu nilainya diatas Rp 1 juta perbiaya sambungan,” ujarnya.

Baca juga: Tawa Shireen Sungkar Pecah Kala Anak Sulungnya Berkomentar Soal Tingkah Teuku Wisnu

Baca juga: Nagita Slavina Sampai Nangis Kala Keluarganya Dinyatakan Positif Covid-19, Ungkap Detik-detik Sakit

Sejauh ini, dalam penganggaran program hibah air minum perkotaan Kabupaten Batanghari dalam hal ini Pemerintah Daerah menganggarkan dalam APBD bentuk hibah ke Perumda Tirta Batanghari dengan mekanisme administrasi keuangan dan regulasi keuangan dan pemerintah daerah setelah disetujui DPRD akan mencairkan dana tersebut.

"Secara teknis Perumda akan melakukan administrasi di lapangan dan pemasangan di lapangan, nanti tim BPKP atau dari Kementrian akan melakukan monitoring dan evaluasi,”

Ia mengatakan Pemerintah Daerah berdasarkan rekomendasi dari Kementrian PUPR akan mengajukan proses pergantian pendanaan awal ke Kementrian Keuangan.

"Dana yang sudah dikeluarkan Pemerintah Daerah tadi diganti dari APBN dan masuk ke kas daerah," pungkasnya.

Baca juga: Rahmad Dituntut Sembilan Tahun Penjara karena Jual Sabu, Dua Pembeli juga Terjerat Hukum

Baca juga: Akses Keluar Masuk ke Sungai Bahar Diperketat, Wajib Ada Kartu Vaksin dan Hasil Rapid Test Antigen

(Tribunjambi.com/A. Musawira)

Berita lainnya seputar kejadian di Batanghari

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved