Covid Varian Delta di Jambi

Virus Corona Varian Delta Terkonfirmasi di Jambi, Ini Bahaya Varian Delta

Varian delta terkonfirmasi di Jambi, Pasien yang terkonfirmasi virus corona varian delta AY.1 dua orang dan AY.3 lima orang.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nurlailis
tribunjambi/mareza sutan
Juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah dan Penanggung jawab tes PCR RSUD Raden Mattaher, Dr Sotianingsih. 

India turut mengikuti dengan 40 kasus, kata pemerintah pada hari Rabu. Kasus-kasus tersebut tersebar di tiga negara bagian - Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh.

Pada hari Selasa, kementerian kesehatan India juga menetapkan Delta Plus sebagai "varian perhatian," dan menempatkan ketiga negara bagian itu dalam siaga.

Sisa kasus tersebar di Kanada, India, Jepang, Nepal, Polandia, Portugal, Rusia, Swiss, dan Turki.

Varian baru Covid-19 Delta Plus makin menyebar ke sejumlah negara.

Varian Delta Plus ini juga merupakan dari versi varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India pada bulan Februari 2021.

Varian Delta Plus ini pun pertama kali dilaporkan oleh Public Health England, sebuah badan kesehatan pemerintah Inggris, pada 11 Juni lalu.

Sudah ada Sekitar 200 kasus ditemukan di 11 negara.

Pakar kesehatan juga sedang menyelidiki apakah Delta Plus ini mungkin lebih menular daripada jenis lain seperti varian Alpha atau Delta.

Baca juga: Tujuh Warga Jambi Terinfeksi Virus Corona Varian Delta, Tim Satgas Segera Lakukan Tracking

Apa perbedaan dari Delta Plus dengan varian Delta?

Disebutkan bahwa semua varian membawa kelompok mutasi.

Delta Plus ini memiliki mutasi ekstra yang disebut K417N, yang membedakannya dari varian Delta biasa.

Mutasi ini juga mempengaruhi protein spike, bagian dari virus yang juga menempel pada sel yang diinfeksinya.

"Mutasi K417N tidak sepenuhnya baru, ia muncul secara independen di beberapa garis keturunan virus," ujar Francois Balloux, Direktur Institut Genetika Universitas College London (UCL) seperti dikutip CNN.

Mutasi itu juga terlihat pada strain yang ditemukan di Qatar pada Maret 2020, dan itu juga ditemukan pada varian Beta, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan musim gugur lalu, kata Balloux kepada Science Media Center, Rabu (23/6).

"Mutasi dapat berkontribusi pada pelarian kekebalan, meskipun dampaknya pada penularan tidak jelas," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved