Haji dan Umroh Jambi
Pelaksanaan Umroh Karantina 14 Hari di Negara Transit, Penyedia Travel Umroh dan Haji: Lebih Mahal
Berita Jambi-Pemerintah Arab Saudi kembali membuka ibadah umrah untuk internasional. Namun Indonesia masih ditangguhkan
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Arab Saudi kembali membuka ibadah umrah untuk internasional. Namun Indonesia masih ditangguhkan untuk melakukan perjalanan langsung ke Arab Saudi.
Indonesia sendiri masuk dalam daftar 9 negara yang ditangguhkan untuk perjalanan langsung ke Arab Saudi.
Delapan negara lain adalah India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, dan Lebanon.
Penyedia Travel Haji dan Umroh PT Darul Hikmah Mandiri Jambi, menjelaskan jamaah dari Indonesia direncanakan akan dapat melaksanakan ibadah umrah. Namun dengan proses karantina minimal 14 hari di negara ketiga.
Adapun Ryan Hendri, selaku Pimpinan Travel Haji dan Umroh PT Darul Hikmah Mandiri Jambi menjelaskan bahwa negara ketiga yang dimaksud adalah negara yang boleh memasuki Arab Saudi dengan penerbangan langsung.
"Sebagai contoh, ada jamaah asal Indonesia akan berangkat umroh ke Saudi. Jadi mereka harus melalui negara yang diizinkan memasuki Arab Saudi. Misalkan melalui Malaysia. Di Malaysia itu jamaah umroh tadi harus dikarantina selama 14 hari minimal. Baru setelahnya dapat berangkat ke Saudi," jelas Hendri kepada Tribun Jambi, Selasa (27/7/2021).
Dengan adanya ini, Hendri menilai akan menimbulkan pengeluaran-pengeluaran (uang) baru.
"Ya pasti akan lebih mahal biayanya. Biasa kita umroh sembilan hari, ini akan ditambahkan karantina 14 hari di negara ketiga. Lalu pulangnya dikarantina lagi di Indonesia," ucapnya.
Pimpinan Penyedia Travel Haji dan Umroh PT Darul Hikmah Mandiri Jambi itu mengungkapkan, biasanya dalam sembilan hari itu dua harinya untuk perjalanan dan tujuh hari untuk ibadah di Arab Saudi.
"Tapi ini masih status rencana dari Arab Saudi. Tentu akan ada perubahan-perubahan lainnya. Rencananya ini akan diberlakukan Saudi pada 1 Muhharam besok. Bisa saja berubah menjelang tanggal itu," bebernya.
Ia mengatakan mahal dan panjangnya rentetan mekanisme ibadah umroh jika ketentuan ini berlaku, akan menjadi pertimbangan jamaah Jambi dalam melaksanakan ibadah umroh.
Ketika Tribun Jambi menanyakan perkiraan biaya yang akan ditambahkan jika diberlakukan mekanisme ini, Hendri sendiri enggan menjawab.
"Dari waktu saja sudah berkali-kali lipat lamanya. Tentu biaya penginapan dan sebagainya akan bertambah. Tapi ini masih rencana, belum ada keterangan resmi dari pemerintah. Mungkin bisa berubah lagi dari Saudi," pungkasnya. (Tribunjambi.com/Widyoko)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/ryan-hendri-selaku-pimpinan-travel-haji-dan-umroh-pt-darul-hikmah-mandiri-jambi.jpg)