Berita Nasional
Rumah Kebanggaan Soeharto di Cendana yang Dulu Mewah Kini Bak Tak Terawat, Intip Penampakannya
Rumah Cendana juga dulu menjadi hunian kebanggaan keluarga Soeharto, namun bagaimana kabarnya kini?
TRIBUNJAMBI.COM - Rumah Cendana menjadi satu diantara rumah mantan Presiden Soeharto yang paling fenomenal.
Rumah Cendana juga dulu menjadi hunian kebanggaan keluarga Soeharto, namun bagaimana kabarnya kini?
Dikabarkan bahwa rumah yang bernuansa TNI sekali itu sudah tak terawat karena tidak ditempati satu diantara kerabat mantan Presiden RI itu.
Cek Foto-foto rumah yang berlokasi di Jalan Cendana nomor 6-8, Menteng, Jakarta Pusat itu saat ini.

Baca juga: Update Klasemen Sementara Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Femalenial Jambi Prihatin Kondisi Pendidikan Anak di Masa Pandemi
Baca juga: 2 Terduga Provokator Demo Tolak PPKM di Jateng Ditangkap, Ini Identitas dan Perannya
Kini, bangunan bersejarah tersebut nampak sepi tak berpenghuni bak rumah kosong.
Rumah Cendana sendiri memiliki cat berwarna hijau khas militer yang menghiasi sebagian dinding.
Tak hanya warna cat, desain arsitektur Rumah Cendana sendiri juga kental akan nuansa militer.
Yang beda hanya bagian pagar depan rumah sepanjang lebih 20 meter.
Bagian pembatas depan rumah sang jenderal dengan jalan hanya teralis besi setinggi 1,5 meter dengan cat kuning.
Sebelumnya, cat pagar rumah milik presiden yang memerintah sejak tahun 1966 hingga 1998 itu berwarna putih.
Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto
Berjalan sekitar 10 meter dari pintu masuk utama, berdiri kokoh sebuah pos penjagaan yang juga didominasi warna cat hijau militer.
Bentuk pos tersebut pun tidak beda dengan pos penjagaan di markas-markas militer.
Empat tiang setinggi sekira 2,5 meter berdiri kokoh menopang keempat sisi atap pos penjagaan tersebut.
Sebuah meja panjang setinggi 1 meter di pos menjadi tempat bagi sang petugas berjaga.

Enam mobil terparkir di halaman aspal depan rumah. Sedan swift, dua unit Kijang 1800 cc, Innova, minibus SUV Escudo dan All New Xenia berplat nomor B 805 EVE terparkir membentuk siku.
Dua pohon beringin nan rindang yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup sang pemilik rumah masih berdiri kokoh di taman kecil depan rumah.
Sementara itu, bagian atap rumah berbahan genteng, namun, warna oranye bagian atap sang jenderal terlihat kusam dan berlumut.
Tak banyak detail yang bisa dilihat dari depan rumah. Hanya ada kandang burung bercat putih selebar sekitar 1 meter berdiri di sudut kanan depan rumah.
Cat putih yang menempel di rangka kandang itu pun terlihat memudar.

Melongok ke bagian atap rumah bagian belakang terdapat bangunan dengan dua lantai dengan arsitek bangunan dan warna dinding yang sama.
Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto
Jalur mobil selebar 3 meter terhampar mulai pos jaga hingga depan lobi utama rumah.
Dua daun pintu berbahan kayu cokelat muda dengan posisi terbuka di depan lobi rumah seolah siap menyambut para tamu meskipun sore itu tak ada seorang tamu yang datang ke dalam rumah tersebut.
Gelap, sepi nan tenang adalah kesan pertama muncul saat kaki menginjak halaman rumah tersebut.

Baca juga: CERITA Pasukan Kopassus Diperintah Soeharto Untuk Jaga Presiden Filipina dari Upaya Kudeta Musuh
Baca juga: Saat Harmoko Minta Presiden Soeharto Mundur Dari Jabatannya, Padahal Dikenal Sebagai Orang Dekat
Baca juga: Sosok Harmoko Ketua DPR-MPR yang Pernah Patahkan Palu Sidang saat Bahas Soeharto jadi Presiden

Kini, rumah Cendana yang pernah menjadi pusat pengambil kebijakan semasa Soeharto berkuasa itu tak berpenghuni pasca-Soeharto wafat pada 27 Januari 2008.
Pasalnya, tak seorang dari enam anak mendiang Soeharto yang menghuni rumah bersejarah itu.
(Tribunjambi.com)