Olimpiade Tokyo

Muhammad Zohri Mewakili Indonesia dalam Cabor Atletik Lari 100 Meter di Olimpiade Tokyo

Atlet berusia 21 tahun itu memulai dari babak heat 2 dan mampu finis di urutan keempat dengan catatan waktu 10,34 detik.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
tokyo2020.org
Dua Maskot Olimpiade Tokyo 2020 

TRIBUNJAMBI.COM - Cabor atletik lari 100 meter baru akan digelar mulai tanggal 30 Juli 2020 mendatang, sebagaimana dikutip dari laman resmi Olimpiade.

Pelari andalan Indonesia, Muhammad Zohri asal Nusa Tenggara Timur, akan mewakili Tim Merah Putih dalam cabor atletik lari 100 meter Olimpiade Tokyo 2020.

Zohri sendiri lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan perjuangan yang luar biasa.

Event pemanasan itu sekaligus menjadi ajang kualifikasi bagi pelari yang akan ikut di Tokyo 2021.

Atlet berusia 21 tahun itu memulai dari babak heat 2 dan mampu finis di urutan keempat dengan catatan waktu 10,34 detik.

Baca juga: Cara Membuat Wedang Uwuh dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Baca juga: CERITA Pasukan Kopassus Diperintah Soeharto Untuk Jaga Presiden Filipina dari Upaya Kudeta Musuh

Baca juga: Anthony Ginting Jadi Sorotan Pada Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Disebut Lawan Tangguh Kento Momota

Catatan waktu tersebut masuk dalam delapan besar dari dua heat yang ada, sehingga Zohri berhak tampil di babak final.

Pada babak final, Zohri bersaing dengan enam pelari tangguh, termasuk jawara asal Amerika Serikat di Olimpiade 2004, Justin Gatlin.

Catatan yang ditorehkan Zohri termasuk sangat baik mengingat ia baru saja menuntaskan pemulihan cedera lutut.

Zohri sukses menutup babak final dengan berada di posisi ketujuh, ia menorehkan catatan waktu terbaik 10,45 detik.

Gatlin yang memang diunggulkan berada di peringkat pertama dengan 10,24 detik dalam jarak 100 meter, peringkat kedua ditempati Shuei Tada dengan 10,24 detik.

Hasil yang didapat Zohri itu terhitung luar biasa.

Ia belum lama pulih dari cedera lutut yang membekapnya selama beberapa saat.

Kondisi itu diungkap oleh pelatih Zohri, Eni Nuraini.

"Kalau untuk saat ini, pascacedera, sudah bagus itu," ungkap Eni berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.

"Cuma untuk kedepannya pasti masih banyak yang harus diperbaiki, karena dalam latihan pasti banyak yang kurang,” kata Eni saat dihubungi wartawan, Senin (10/5/2021).

Eni juga menyoroti kekurangan Lalu Zohri pada test event Olimpiade yakni ada pada daya tahan kecepatan yang masih minim.

"Yang kelihatan pada lomba kemarin itu daya tahan kecepatannya masih kurang. Start block sudah bagus," ujar Eni.

"Dia ketinggalan di beberapa meter terakhir, dekat finis, sekitar 20 meter. Jadi memang daya tahan kecepatannya yang masih kurang karena saat latihan juga belum banyak."

"Sebenarnya kalau Zohri bisa mencatatkan waktu yang sama dengan saat di heat sudah bagus. Makanya, kita tidak tahu ada kendala apa."

"Tapi hasil evaluasi sementara melihat video ya dari daya tahan dan 20 meter terakhir kelihatan Zohri agak ngotot. Kalau sudah begitu biasanya teknik sudah tidak benar," lanjutnya.

Mengacu hal tersebut, peluang Lalu Muhammad Zohri untuk meraih medali bagi Tim Merah Putih terbilang berat.

Ditambah lagi ia akan berkompetisi dengan atlet lari terbaik dari penjuru dunia.

Belum lagi menghitung faktor pengalaman yang ada di belakang para pesaing Zohri.

Pada nomor lari 100 meter, Zohri akan berkompetisi dengan favorit juara asal Amerika Serikat, Trayvon Bromell.

Belum lagi menghitung peluang juara rekan senegara Bromell, Ronnie Baker yang tak kalah besar.

Selain itu, pelari belia itu juga akan bersaing lagi dengan lawannya di event pemanasan Olimpiade, Shuhei Tada.

Berita Terkiat Lainnya

Sumber : TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved