Gejala Cacar Monyet yang Mirip Cacar Air - Demam, Panas, Ruam, Nyeri Otot
Penyakit cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus. Setelah lama tak muncul, cacar monyet mulai timbul lagi

TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON DC -Penyakit cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus.
Setelah lama tak muncul, cacar monyet mulai timbul lagi
Penyakit yang langka ini muncul lagi setelah 18 tahun. Cacar monyet masuk dalam keluarga yang sama dengan cacar air, tapi relatif kurang ganas.

Cacar monyet umumnya menular di sejumlah kawasan tengah dan barat Afrika, dekat hutan tropis.
BBC Indonesia menerangkan, gejala cacar monyet mencakup diantaranya;
- Demam, pusing, bengkak, nyeri punggung, nyeri otot, dan kurang bergairah
- Setelah demam, ruam pada kulit bisa terjadi. Ruam kerap muncul pada bagian wajah kemudian menyebar ke bagian lain tubuh, biasanya pada telapak tangan dan telapak kaki.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Pantun Berserta Contohnya
Baca juga: Bagaimana Cara Menemukan Tema Gambar Cerita?
- Ruam tersebut sangat gatal dan bisa mencapai beberapa tahap sampai akhirnya pengidap mengalami kapalan, yang kemudian rontok. Rangkaian ruam itu bisa menimbulkan bekas luka pada kulit.
Sebagian besar kasus cacar monyet tergolong tidak serius, kadangkala menyerupai cacar air dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa pekan.
Namun, cacar monyet bisa menjadi ganas.
Bahkan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), satu dalam 100 kasus menyebabkan kematian.
penyakit ini pernah menjalar di AS. Wabah pada 2003 menimbulkan 47 kasus terkonfirmasi atau probable yang berkaitan dengan tikus-tikus yang didatangkan dari luar negeri.
Beda cacar air dan cacar monyet
Mengutip Kompas Sains pada 15 Mei 2019, cacar monyet dan cacar air sekilas tampak mirip.
Meski demikian, kedua penyakit ini berbeda, baik dari sisi jenis virus yang menularkan dan cara penularannya.
Berikut adalah beda cacar air dan cacar monyet.
Baca juga: Rizky Billar Bocorkan Isi Chat Lesti Kejora Usai Kecewa Pernikahannya Ditunda: Gak Apa-apa Kakak
1. Virus pembawa dan penularan
Menurut laman WHO, penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus zoonosis langka yang ditularkan ke manusia melalui hewan.
Penularan cacar monyet diakibatkan oleh hewan terinfeksi seperti tikus atau hewan pengerat lain.
Oleh karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.
Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.
Sementara itu cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoozter dan biasanya ditularkan melalui pernapasan dan kontak langsung dengan lesi orang yang terinfeksi.
Cacar air biasanya dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Gejalanya bermula dari munculnya lenting serta ruam kemerahan di wajah dan tubuh, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Meski tidak mengancam jiwa, komplikasi bisa terjadi.
Dalam waktu 48 jam sebelum kulit mulai ruam, pasien cacar air sudah bisa menularkan virus ke orang di sekitar.
Sebelum ruam muncul, pasien cacar air akan mengalami demam, sakit kepala, dan hilang nafsu makan.
Satu atau dua hari setelah pasien mengalami gejala tersebut, ruam akan mulai berkembang.
Ruam melewati tiga fase sebelum pulih, termasuk:
Benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh Anda.
Benjolan menjadi lecet berisi cairan.
Benjolan menjadi berkerak, berkeropeng, dan mulai sembuh.
Sumber: Kompas
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/24/074136870/cacar-monyet-muncul-lagi-setelah-18-tahun-kenali-gejala-dan-bedanya