Idul Adha 2021
Naskah Kutbah Idul Adha 2021 Dengan Tema ' Berkurban Saat Pandemi'
Berikut naskah khutbah Idul Adha 2021 1442 H yang ditulis Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir
Artinya: "Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-Hajj/22: 37).
Berkurban hewan kurban wujud ketakwaan. Muslim yang beridul-adha dan berkurban dengan ikhlas berarti dirinya naik derajat menjadi 'al-muttaquun,' yakni orang-oran yang bertakwa.
Takwa merupakan puncak segala keutamaan diri setiap muslim dan mukmin dalam menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta menunaikan segala kebaikan hidup yang harmonis antara habluminallah dan habluminannas.
Bukankah setiap muslim berharap dimuliakan dan ditinggikan derajatnya di hadapan Allah?
Orang bertakwa itulah yang derajatnya ditinggiikan Allah sebagai insan mulia.
Kaum Musilim Rahimakumullah
Di era pandemi Covid-19 yang sangat berat saat ini jiwa berkurban sangat tepat untuk dikembangkan dalam berbagai kebajikan.
Menegakkan disiplin protokol kesehatan, peduli terhadap sesama yang berkekurangan, membantu meringankan para dokter dan tenaga kesehatan, serta mengembangkan kebersamaan dalam mengatasi pandemi adalah bukti kaum muslimin mempraktikkan jiwa berkurban dalam kehidupan nyata.
Diantara contoh lainnya adalah membagikan daging kurban bagi saudara-saudara kita yang sangat memerlukan.
Esensi kurban adalah menebar kebaikan yang tulus dan bermakna.
Pada suatu kali Nabi Muhamamad ditanya: "Wahai Rasulullah SAW, apakah kurban itu?" Rasulullah menjawab: "Kurban adalah sunahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim." Mereka bertanya: "Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan kurban itu?" Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan." Mereka bertanya lagi: "Kalau bulu-bulunya?" Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan." (HR. Ahmad dan Ibn Majah).
Mari wujudkan jiwa berkurban dalam segala aspek kebaikan hidup.
Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, banyak orang yang mengalami penderitaan jiwa, kesehatan, ekonomi, dan lainnya.
Kita sebagai seorang muslim harus memiliki jiwa peduli, berbagi, dan beramal kebajikan lebih-lebih untuk orang-orang yang membutuhkan.
Jangan pernah merasa egois dan merasa diri tidak terkena Covid, kemudian bersikap sombong.
Sehingga kesombongan itu membuat tidak berdisiplin mengikuti protokol kesehatan, serta mencerca mereka yang disiplin dan taat aturan dengan tudingan penakut dan sejenisnya.