News Video
VIDEO Covid-19 Meningkat Drastis di Jambi, Benarkah Ada Varian Delta? (part 1)
Dalam beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia termasuk Provinsi Jambi mengalami peningkatan yang signifikan.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rahimin
VIDEO Covid-19 Meningkat Drastis di Jambi, Benarkah Ada Varian Delta? (part 1)
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dalam beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia termasuk Provinsi Jambi mengalami peningkatan yang signifikan.
Dikutip dari Kompas.com, secara nasional, terhitung pada Rabu 14 Juli kemarin, kasus covid-19 mengalami penambahan hingga 54.517 orang yang terjangkit, dalam kurun waktu 24 jam.
Sementara untuk Provinsi Jambi dan Kota Jambi sendiri, berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Jambi, pada Rabu 14 Juli kemarin, mengalami peningkatan hingga 400 kasus.
Sehingga, secara akumulatif, total pasien positif di Provinsi Jambi mencapai 15.006, dengan jumlah kesembuhan mencapai 12.341 dan meninggal dunia 306.
Hal tersebut membuat seluruh Stakeholder, termasuk Polda Jambi yang sejak awal aktif membantu percepatan penanganan Covid-19 terus berupaya dan berjibaku untuk mengawal setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah serta melakukan tindakan hukum.
Berikut kutipan wawancara ekslusif denga Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo:
Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Jambi mengalami peningkatan, apa langkah-langkah dari Polda terkait hal tersebut?
Rachmad: kita tetap menjalin sinergitas yang baik dari setiap stakeholder di pemerintahan, kita libatkan akademisi, sektor swasta ormas hingga media untuk menginformasikan bahaya dari wabah ini.
Saat ini, kita sudah rapat dengan Gubernur, dimana, kita akan organisasikan kembali struktur Satgas Covid-19 di Jambi, dan akan ada penambahan fungsi dan struktur di Satgas Covid-19, kemudian juga, kita akan terus maksimalkan proses Vaksinasi.
Dilihat dari lonjakan kasus yang signifikan, apakah kemungkinan Covid-19 Varian Delta sudah ada di Jambi?
Rachmad: Sejauh ini, belum ada hasil lab yang membuktikan bahwa Covid-19 Varian Delta sudah masuk di Jambi, namun, dari keterangan beberpa doketer kemungkinannya sudah ada.
Karena jika dilihat, gejala dari pemburukannya dan transisinya cukup cepat, sehingga, pasien yang terpapar varian delta ini begitu masuk dan dirawat di rumah sakit, dalam 1 sampai 2 hari sudah meninggal dunia. Dan kondisi itu kita temukan di beberapa pasien di Batanghari, Bungo dan Kota Jambi.
Apa kemungkinan yang menyebabkan virus covid-19 varian Delta masuk ke Jambi?
Rachmad: ya seperti kita ketahui, sudah ada 4 provinsi sekitaran Jambi yang terpapar Covid-19 varian Delta, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Riau dan Sumatera Barat, selain itu, penerbangan di Jambi sendiri masih terbuka, ada sekira 5 sampai 6 penerbangan dari Jakarta ke Jambi.
Dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 700 sampai 800, meski membawa surat keterangan bebas covid, tetapi sebaiknya tetap melakukan Isolasi mandiri.
Bagaimana kemudian Polda Jambi untuk menertibkan kerumunan, saat berhadapan dengan masyarakat, mulai dari PKL, Restoran dan pelaku usaha lainnya, agar tidak menimbulkan kerumunan?
Rachmad: Kita tetap laksanakan secara humanis, tidak ada penyemprotan dengan air ataupun melempar barang. Karena yang kita larang adalah kerumunan, bukan yang berjualan.
Sehingga, saya sampaikan dan saya berharap, agar para pelaku usaha, restaurant, agar menerapkan sistem Take Away, atau juga Delivery.
Jadi, konsepnya, lara pedagang, termasuk juga PKL, buat banner dengan keterangan pesan antar melalui kontak Whatsapp yang dicantumkan, dengan begitu tidak akan ada kerumunan.
Apa faktor terbesar penyebab peningkatan kasus Covid beberapa terakhir meningkat drastis?
Rachmad: Sejauh ini, kesadaran masyarakat di Jambi masih sangat rendah, mobilitas masyarakatnya justru semakin tinggi, disaat prediksi Covid akan meningkat.
Hal itu terlihat dari hasil pemetaan menggunakan Google Mobility yang dibuat oleh Tim Cyber Ditresrimsus Polda Jambi, sehingga tergambarkan disiplin masyrakat jambi kurang baik.
Google Mobility ini dapat memantau pergerakan setiap orang yang memakai android dan mengaktifkan GPSnya, sehingga, setiap pergerakan orang, selagi GPSnya aktif, dapat kita monitor.
Hasil analisa tersebut, dimana mobilitas paling tinggi?
Rachmad: hasil sejauh ini, mobilitas tertinggi berada di tempat rekreasi, sehingga perlu kita lakukan penegakan hukum dan pendesipilnan.
Bagaimana kondisi rumah sakit di Jambi?
Rachamd: kondisi rumah sakit saat ini memang harus diwaspadai, dimana jumlah keterisiannya sudah mencapai 70 %.
Dari data yang kita dapat, RS Bhayangkara sudah terisi 93 %, atau dari 51 tempat tidur, sudah terisi 50 tempat tidur.
Sementara, keterisian rumah sakit di Kabupaten kota mencapai 53%.
Apa antisipasi jika ada lonjakan pasien yang cukup signifikan?
Rachmad: kita sudah ajukan dua bekas rumah sakit untuk perawatan isolasi pasien, yakni Eks Rumah Sakit Milik Pertamina di Bajubang, dan Eks Rumah Sakit Budi Graha, untuk di Kota Jambi ada Gedung Graha Lansia.
Apa yang dilakukan Polda Jambi, untuk menjaga ketersediaan oksigen di Jambi?
Rachmad: saat ini, kita sudah miliki 4 perusahaan distributor oksigen, jadi aaya pastikan ketersediaan oksigen di Jambi masih aman.
Memang ada peningkatan, tetapi itu hanya di Rumah Sakit Raden Mattaher, dan itu juga karena jumlah pasien yang banyak.
Setiap hari, Dirintelkam dan jajaran akan selalu melakukan pengecekan ke setiap rumah sakit terkait ketersediaan oksigen, serta kebutuhan kesehatan lainnya.
Pesan untuk masyarakat Jambi, terkait penanganan Covid-19 di Jambi?
Rachmad: yang terpenting dari semua ini adalah, masyarakat harus paham, penyakit ini sangat berbahaya dan wabah dunia, semua negara mengalami, bahkan negara besar seperti, Rusia China dan Amerika juga kewalahan.
Masyarakat harus sadar, harus disiplin dalam prokes, menahan diri. Kita wajib curiga terhadap oranglain, bahkan diri kita sendiri, bahwa kita berpotensi menularkan wabah ini.
Dengan demikian, semoga kita berhasil melewati Pandemi ini.
• Terapi Cuci Hidung Ternyata Ampuh untuk Membersihkan Virus, Gunakan Cairan NaCl Bukan Larutan Garam
• Waktu Terbaik Berjemur Menurut Ahli Kesehatan Ternyata Bukan Jam 9 Pagi, Saat Matahari Mulai Naik
• Resmob Polda Jambi dan Jatanras Polda Sumsel Ungkap Sindikat Pencurian Komponen Alat Berat di Jambi