Berita Jambi
Indra Ramadan, Sosok Pria Difabel di Jambi yang Garap Proyek Literasi dan Wirausaha
Mengalami keterbatasan fisik, tak sampai membuat Indra Ramadan berhenti berkarya dan berusaha memberdayakan sesamanya yang juga memiliki keterbatasan
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mengalami keterbatasan fisik, tak sampai membuat Indra Ramadan berhenti berkarya dan berusaha memberdayakan sesamanya yang juga memiliki keterbatasan fisik.
Seakan tidak memperdulikan segala bentuk keterbatasan yang ia alami, Indra pun mulai menggarap proyek literasi dan merintis usaha.
Penyandang disabilitas ini mengadakan 23 proyek menulis bareng (nubar) antologi puisi dan cerpen selama Juli 2021.
Dalam satu proyek nubar ini, rata-rata ada 10 penulis yang terlibat. Kebanyakan berasal dari luar Jambi.
Indra menyampaikan proyek ini untuk memberdayakan sesama yang aktif di bidang literasi.
Tidak hanya untuk mengasah bakat menulis, tetapi ada pembagian hasil dari penjualan buku yang sedang digarap itu.
Baca juga: Mahasiswa dari 3 Universitas Berbeda Bantu Pembelajaran di Kota Jambi dalam Program Kampus Mengajar
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli 2021
Baca juga: Kurir Sabu Kecelakaan Nabrak Kambing di Sarolangun, Ketakutan Saat Ditolong Polisi
"Diterbitkan di D'family (penerbitan yang dirintis Indra). Awal bulan depan sudah mulai terbit," katanya.
Para penulis itu, kata Indra, dikenalnya melalui media sosial, dan karena proyek nubar sebelumnya.
Indra terus-menerus berkomunikasi dengan mereka, sehingga kerap berbagi pengalaman di bidang literasi.
*Adakan Seminar dan Ajak Bergabung untuk Membangun Proyek Kreatif
Indra juga akan mengadakan seminar pada akhir bulan ini.
Seminar itu membahas berbagai potensi usaha, motivasi dalam berwirausaha, serta langkah dalam membangunnya.
Dari pengadaan seminar itu, Indra membuka lowongan atau kesempatan untuk mereka menjual tiketnya, yakni senilai Rp 20 ribu.
"Bagi yang menjual tiket, keuntungan bakal dibagi 50 persen. Jumlah orang yang direkrut tidak dibatasi," katanya.
Seminar ini rencananya diadakan secara daring. Maksimal diikuti 500 orang.