Wawancara Eksklusif Dandim Kerinci

Kisah Dandim 0417/Kerinci Letkol Ikhsanudin, Pernah Berjualan Kue hingga Selamat dari Tsunami Aceh

Jauh dari jabatan militernya saat ini, Ikhsanudin, yang lahir Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Tahun 1981 lalu, sempat menjadi penjual kue serta

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Aryo Tondang
Wawancara Tribunjambi.com bersama Dandim 0417/Kerinci Letkol Inf Ikhsanudin 

Saat itu, sempat mendapat rupiah berala banyak, dan apa yang dirasakan?

Ikhasudin: Waktu itu, seingat saya sempat dapat untung Rp 200 ribu lah, ya senang betul, namanya anak kecil, dan para tentara yang berlatih itu pasti selalu memberi uang lebih.

Setelah bertahun-tahun melakukan hal tersebut, apa dampak yang dirasakan?

Ikhsanudin: Ya tidak bisa dipungkiri ya, itu menjadi cika bakal atau yang memacu saya menjadi anggota TNI, karena setiap hari melihat mereka latihan.

Selain itu, pikiran saya sangat simpel, karena lokasi latihan tentara dekat dengan rumah, mikirnya ya kalau masuk tentara, saya bisa cepat pulang ke rumah, kan dekat.

Pernah gagal dalam seleksi menjadi Prajurit TNI?

Ikhsanudin: Alhamdulillah, saya hanya satu kali mengikuti seleksi, dan dinyatakan lulus. Saya masuk menjadi Akmil Tahun 2002.

Setelah dinyatakan lulus, dimana penugasan pertama?

Ikhsanudin: setelah saya lulus, saya langsung ditugaskan di Aceh, dimana pada saat itu sedang berlangsung masa darurat militer 1 dan 2, Tahun 2003 lalu.

Seperti apa kondisi saat darurat militer?

Ikhsanudin: jadi waktu itu, semua harus tunduk pada kekuatan militer, cukup mencengangkan ya, masyarakat waktunya dibatasi. Karena pada saat itu, fokus utama adalah, agar tidak ada pemisahan diri oleh kelompok tertentu dari NKRI.

Berapa tahun menjalankan tugas di Aceh?

Ikhsanudin: saya disana ditugaskan selama 10 tahun.

Apa pengalaman atau kisah yang membekas hingga saat ini, saat bertugas di Aceh?

Ikhsanudin: Yang paling membekas, dan masih teringat jelas sampai sekarang ya bencana Tsunami di Aceh oada 24 Desember 2004, yang kita tahu menewaskan sekira 230.000 jiwa.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved