Berita Sarolangun

Kisah Rombongan Jalan Kaki dari Sumut ke Jakarta, Togu Cs tiba di Sarolangun di Hari ke 23

Berita Sarolangun-Togu Simorangkir seorang aktivis bersama rekan-rekannya sudah berjalan kaki dari kabupaten Toba Sumatera Utara

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/RIFANI HALIM
Perjalanan dari Sumut ke Jakarta, Togu Simorangkir CS tiba di Sarolangun Jambi pada hari ke-23, Selasa (6/7/2021). 

Untuk malam ini, rombongan Togu CS akan menginap di salah satu rumah rekanya yang berbeda di kecamatan Sarolangun. setiap berjalan, saat malam tiba rombongan tersebut selalu beristirahat pada malam hari dan tidak menentukan di mana tempat tidurnya.

Biasanya, ada saja teman-teman dari Togu akan menawarkan untuk menginap di manapun dirinya berada.

Sedangkan untuk target waktu sampai ke Jakarta, togu dan kawan-kawan tidak menentukan kapan akan sampai. Sebab baginya menikmati perjalanan saat ini lebih penting dari pada memikirkan akan sampai kapan.

Saat di perjalanan, banyak masyarakat sekitar yang memberikan bantuan saat dirinya melintas, baik makan, minuman hingga tempat penginapan.

"Seperti tadi malam, ada yang menawarkan penginapan di rumahnya. Dia awalnya hanya ingin memberikan minum, setelah dia tanya kami mau ke mana akhirnya ditawarkan di rumah bapak-bapak itu. Dia Pemenang," ceritanya.

Dirinya berharap, atas perjalanan yang dilaluinya saat ini akan berhasil sampai ke Jakarta dan akan diterima oleh presiden RI Jokowi.

Baca juga: Pembunuhan di Lubuk Bedorong Sarolangun Polisi Bilang karena Ditembak

Sosok Togu Simorangkir menjadi sorotan karena nekat melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta sebagai bentuk protes terhadap PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Bersama aktivis lainnya, Anita Martha Hutagalung dan Irwandi Sirait, Togu Simorangkir berniat bertemu Presiden Jokowi dan menyampaikan tuntutan tutup PT TPL di Tanah Batak, Sumatera Utara (Sumut).

Ketiganya bertolak dari makam Raja Sisingamangaraja XII di Soposurung, Balige, Kabupaten Toba, di kawasan Danau Toba, Senin (14/6/2021) pagi.

Sebelum melakukan aksi jalan kaki (Ajak) ke Jakarta, ketiganya menggelar ritual adat di makan Pahlawan Nasional asal Tanah Batak tersebut.

Pantauan wartawan Tribun-Medan.com, suasana haru terjadi saat Togu Simorangkir pamit kepada ibu, istri dan anak-anaknya.

"Jumpa kita dua bulan lagi ya amang," ucap Togu kepada anaknya yang berada di gendongan sang istri.

Kepada awak media, Togu Simorangkir menceritakan kalau PT TPL telah merusak alam dan merampas tanah adat.

"Hal ini kita lakukan sebagai respon kita atas peristiwa 18 Mei 2021 di Desa Natumingka, kita sudah geram, kita sudah muak dengan perusahaan TPL yang semena-mena terhadap lingkungan," ucapnya.

Berikut profil Togu Simorangkir:

Lahir: Simalungun, Sumut 26 November 1976
Aktivitas: Aktivis Lingkungan dan Pegiat Literasi

Pendidikan:
- SDN 3 Desa Serapuh, Kabupaten Simalungun,(1983-1989)
- SMP Methodist Pematangsiantar (1989-1991)
- SMA Negeri 3 Pematangsiantar (1991-1994)
- Pendidikan tinggi di Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Jakarta (1994-1999).
- Pascasarjana di Oxford Brookes University, Inggris jurusan Primate Conservation (2002-2002).

Penghargaan:
- Tahun 2012 : Nominator Liputan 6 Award SCTV, Kategori Lingkungan Hidup
- Tahun 2015 : Nugra Jasadarma Pustakaloka Kategori Masyarakat, Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia
- Tahun 2019: Kick Andy Heroes

Sepak Terjang Togu
Togu Simorangkir disebut-sebut keturunan dari Raja Sisingamangaraja XII. Dalam silsilah kekeluargaan Pahlawan Nasional itu, Togu Simorangkir merupakan cicit Raja Sisingamangaraja XII.

Togu Simorangkir punya impian sederhana dalam hidupnya; yakni meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah Kawasan Danau Toba (KDT).

Untuk mewujudkannya, ia pernah melakukan berbagai aksi nyeleneh dengan berenang dua kali di Danau Toba sejauh 9 kilometer dan 15 kilometer.

Aksi ini merupakan bentuk penggalangan dana untuk mendapatkan kapal belajar di Danau Toba.
Baca juga: Pemulung akan Kirim 1 Juta Goni ke Bupati Toba, Sindiran Bantuan PT TPL

Ia akhirnya berhasil mendirikan Sopo Belajar Alusi Tao Toba berdiri di Lotung Kabupaten Samosir pada 2009. Setahun berselang, ia memprakarsai Gerakan Tao Toba Membaca pada 2010.

Sopo Belajar ini menyebarkan semangat literasi dengan kapal motor untuk menjangkau kawasan pinggir Danau Toba.

Ia juga pernah berjalan kaki sejauh 305,65 kilometer mengelilingi Danau Toba, melewati tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba untuk menggalang dana bagi biaya operasional Sopo Belajar dan Kapal Belajar yang dikelola oleh Yayasan Alusi Tao Toba.

Kepedulian Togu terhadap pendidikan dan lingkungan hidup di Danau Toba kemudian mengantarkannya terpilih sebagai salah satu Kick Andy Heroes pada tahun 2019.

Hibah Mobil dari YPPI
Pada awal tahun 2020, Togu Simorangkir pernah mendapatkan kejutan dari Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI).

YPPI menghibahkan mobil untuk mempermudah Togu menyebarkan kegiatan literasi hingga ke pelosok desa.

"Sebenarnya ini mimpi tiga tahun lalu. Kita bermimpi dapat menjangkau ke pelosok desa. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk akses buku bacaan," ujarnya di Jalan Sudirman Kota Pematangsiantar, Kamis (23/1/2020).

Mobil warna kuning dengan model double cabin ini sedang dalam renovasi sebelum beroperasi di tujuh KDT. 

Sebagian tulisan  telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sosok Togu Simorangkir, Lulusan S2 Inggris yang Rela Jalan Kaki ke Jakarta demi Aksi Tutup TPL

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved