Sentilan Eko Kuntadhi Lihat Video Anies Baswedan Cek Peti Jenazah: Pemimpin yang Fokus pada Kematian
Eko Kuntadhi diketahui kerap mengomentari sepak terjang Anies Baswedan selama terjun di dunia politik.
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali disentil pegiat media sosial Eko Kuntadhi.
Eko Kuntadhi diketahui kerap mengomentari sepak terjang Anies Baswedan selama terjun di dunia politik.
Kali ini, Anies kembali kena sentil setelah videonya yang sedang mengecek kesiapan petugas dan stok peti jenazah.
Video berdurasi 30 detik memperlihatkan Anies Baswedan sedang memegang peti jenazah sembari berbincang dengan seorang petugas.
"Mengecek kesiapan petugas dan stok peti jenazah," demikian tertulis dalam keterangan video tersebut, seperti dilansir Tribun-timur.com.
Tertera pula lokasinya yakni di Mabes Palang Hitam Jakarta.
Diketahui Palang Hitam merupakan istilah bagi "pasukan" yang bertugas mengurus orang meninggal.
Palang Hitam berada di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta.
"Ada pemimpin yang fokus pada penyelamatan kehidupan. Ada juga type pemimpin yang lebih fokus pada kematian," tulis Eko Kuntadhi lewat akun Twitter @eko_kuntadhi, Senin (5/7/2021) pukul 1.12 dini hari.
Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta
Sampai dengan 3 Juli 2021 angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 570.110 kasus.
Dari jumlah kasus tersebut, 479.150 dinyatakan sembuh, 82.383 aktif dalam perawatan atau isolasi, serta 8.577 orang meninggal dunia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tingginya angka kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta bukanlah sebuah prestasi.
Anies menegaskan hal tersebut usai pada Sabtu (3/7/2021) kemarin, tercatat penambahan 392 orang yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
"Ini jenazah tambah liang kubur itu berbeda dengan menambah rumah. Menambah rumah, menambah kilometer jalan itu adalah sebuah prestasi, tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya," ujar Anies dalam rekaman suara, Minggu (4/7/2021), dilansir Tribun-timur.com dari artikel Kompas.com berjudul Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta Tinggi, Anies: Ini Bukan Prestasi, tapi Tanda Bahaya.
Baca juga: 20 TKA China Ketahuan Masuk Indonesia Saat PPKM Darurat, Demokrat: Pemerintah Jangan Bikin Masalah
Peringatan ini, sebut ini, menjadi alarm bagi semua orang di Jakarta. Sebab, kematian akibat Covid-19 tidak memandang usia maupun status sosial.
Ia pun memberikan gambaran bagaimana tingginya angka kematian tersebut. Pada 1 Juni, angka pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta hanya 16 kasus saja. Kondisi kematian di bawah 20 orang bertahan hingga pekan pertama Juni 2021.
Namun, pada sepekan terakhir, kondisi tersebut telah berbanding terbalik.
"Satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362, (puncak pada Sabtu 4 Juni 2021) 392," kata Anies.
Ia pun mengingatkan bahwa tingginya kematian tersebut bukan hanya sekedar angka, melainkan orang-orang terdekat dengan masyarakat yang masih hidup dua pekan sebelumnya.
"Ini adalah ayah kita, ibu kita, kakak kita. Karena itu di rumah lah demi keselamatan," kata Anies.
Baca juga: Jalan Lenteng Agung Dijaga Ketat TNI-Polri, Warga Depok Kesulitan ke Jakarta
Ia mengungkapkan, Pemprov DKI sudah tidak ingin mengubur jenazah pasien Covid-19 lebih banyak. Terlebih, setelah melihat kondisi rumah sakit yang saat ini hampir kolaps.
Oleh karena itu, Anies meminta masyarakat untuk bisa menahan diri untuk tidak keluar rumah hingga kondisi kembali normal.
"Yang sekarang tidak terpapar jgn sampai terpapar, caranya sederhana jauhi kerumunan jauhi berpergian, tinggal di rumah sampai kondisi aman terkendali itu saja," kata dia. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin/ Kompas.com/ Singgih Wiryono)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Anies Cek Stok Peti Jenazah, Eko Kuntadhi: Ada juga Tipe Pemimpin yang Lebih Fokus pada Kematian.