Berita Tanjabbar
Peredaran Narkotika Masih Menjamur di Tanjabbar, Lorong Maut Kini Diubah
Berita Tanjabbar-Kapolres menyebut terkait dengan lorong maut pihaknya sudah melakukan perubahan dari lorong maut
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Tertangkapnya dua kurir sabu yang berasal dari Riau dengan tujuan akan di berikan kepada warga Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi pertanda bahwa narkotika di Kabupaten Tanjabbar masih menjamur.
Hal ini di ungkapkan oleh Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro dalam konferensi pers di Mapolres Tanjabbar, Senin (5/7) yang di dampingi oleh Wakapolres Tanjabbar, Kompol Al Hajat. Kapolres menyebutkan bahwa ini menjadi tugas pihaknya untuk memberantas narkotika di Tanjabbar.
Kapolres menyebutkan bahwa di Kabupaten Tanjabbar sendiri ada beberapa titik wilayah yang rawan akan narkoba, ada ada satu lorong yang disebut oleh warga sebagai lorong maut dengan stigma sebagai lorong peredaran narkotika.
"Indikasi kampung dengan stigma peredaran narkoba itu ada tiga kampung. Bukan berarti marak, tapi stigma atau label yang ada di masyarakat. Tetapi itu tidak semua warga yang menggunakan, hanya segelintir. Namun imbasnya ke semua masyarakat," sebutnya.
Kapolres menyebut terkait dengan lorong maut pihaknya sudah melakukan perubahan dari lorong maut menjadi lorong ampuh. Bahkan disebutnya bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pengedar yang berada di lorong maut tersebut.
"Lorong maut sudah kita amputasi. Pengendara juga sudah kita amankan dan kita minta keterangan apakah masih ada atau tidak. Masyarakat juga kita minta jangan hanya buat isu tetapi bisa di sampaikan untuk bisa kita tindaklanjuti," katanya.
"Makanya kita upayakan masyarakat untuk kesadaran dan kesukarelaannya untuk memberikan kita informasi yang di dapat. Kita terima kasih juga kepada warga yang mendukung untuk bersama mengubah mindset dan mengubah lorong maut menjadi lorong ampuh," pungkasnya.